TransparanNews, Survei terbaru dari Saiful Mujani Research Center (SMRC) menunjukkan perkembangan signifikan dalam elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta untuk Pilkada 2024. Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno sementara ini menduduki peringkat teratas, unggul cukup jauh dibanding pesaing terdekat mereka, Ridwan Kamil dan Suswono.
Hasil Survei: Pramono-Rano Unggul dengan Elektabilitas 46 Persen
Berdasarkan survei SMRC yang dilaksanakan pada 31 Oktober hingga 9 November 2024, pasangan Pramono Anung-Rano Karno mencatatkan elektabilitas sebesar 46 persen, unggul dari pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang berada di angka 39,1 persen. Di urutan ketiga, pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana meraih dukungan sebesar 5,1 persen, sedangkan pemilih yang belum menentukan pilihan mencapai 9,8 persen.
Gambar Istimewa : detik.net.id
Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irfani, mengungkapkan bahwa perbedaan elektabilitas antara pasangan Pramono-Rano dan RK-Suswono ini mengalami peningkatan signifikan dalam waktu sekitar tiga pekan terakhir, dengan selisih elektabilitas mencapai 6,9 persen pada survei terbaru.
Tingkat Popularitas: Ridwan Kamil Unggul, tetapi Penerimaan Publik pada Pramono-Rano Lebih Tinggi
Meski Pramono-Rano unggul dalam elektabilitas, popularitas kedua tokoh ini berada di bawah Ridwan Kamil. Menurut data survei, tingkat dikenal Pramono Anung hanya mencapai 55 persen, sementara Ridwan Kamil memiliki tingkat popularitas sebesar 92 persen. Namun, popularitas Rano Karno sebagai figur publik ternyata lebih tinggi, yaitu di angka 93 persen, menjadikannya salah satu faktor pendorong popularitas bagi pasangan ini.
Namun, yang membuat Pramono-Rano unggul bukan hanya popularitas, tetapi juga tingkat penerimaan publik. Dari mereka yang mengenal masing-masing calon, 92 persen menyukai Rano Karno, sementara Pramono Anung memiliki tingkat kesukaan sekitar 77 persen. Sebagai perbandingan, tingkat kesukaan untuk Ridwan Kamil hanya 74 persen dan Suswono sebesar 61 persen, sedangkan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana masing-masing mendapatkan 57 persen dan 59 persen.
“Penerimaan publik yang tinggi pada Pramono Anung dan Rano Karno inilah yang menjadi faktor utama mengapa pasangan ini sementara unggul dibanding pasangan lainnya,” jelas Deni. Menurutnya, tingginya tingkat penerimaan publik terhadap kedua tokoh ini memberikan keunggulan signifikan bagi Pramono-Rano di survei kali ini.
Metodologi Survei SMRC
Survei ini dilakukan dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.210 warga Jakarta yang dipilih melalui metode stratified multistage random sampling. Survei memiliki margin of error sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Menurut SMRC, metode ini memungkinkan hasil survei memiliki tingkat representasi yang tinggi untuk memperlihatkan preferensi politik masyarakat Jakarta jelang Pilkada 2024.
Pengaruh Tingkat Popularitas dan Penerimaan Publik terhadap Elektabilitas
Fenomena yang muncul dari hasil survei ini adalah bagaimana popularitas dan penerimaan publik saling memengaruhi elektabilitas masing-masing pasangan calon. Ridwan Kamil, yang lebih dikenal luas, tidak secara otomatis unggul dalam elektabilitas karena penerimaan publik terhadap Pramono Anung dan Rano Karno ternyata lebih tinggi. Tingkat penerimaan yang positif ini memberikan keunggulan pada Pramono-Rano dalam hal kepercayaan publik, yang pada akhirnya tercermin dalam elektabilitas mereka.
Pakar politik SMRC menambahkan bahwa dalam konteks Pilkada Jakarta, faktor penerimaan publik dapat lebih berpengaruh dibanding popularitas. Hal ini karena pemilih Jakarta cenderung mempertimbangkan integritas dan kemampuan calon yang dianggap paling bisa mengatasi permasalahan ibu kota.
Tantangan bagi Ridwan Kamil dan Suswono di Sisa Waktu Kampanye
Dengan selisih elektabilitas yang cukup mencolok, tim Ridwan Kamil-Suswono harus mencari strategi untuk meningkatkan penerimaan publik terhadap keduanya. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah meningkatkan kampanye berbasis isu-isu konkret yang dekat dengan masyarakat Jakarta, seperti transportasi, penanggulangan banjir, dan lapangan pekerjaan. Sementara Pramono-Rano memiliki modal penerimaan yang tinggi, RK-Suswono diharapkan bisa memanfaatkan popularitas mereka dengan menawarkan solusi-solusi nyata untuk Jakarta.
“Ini akan menjadi waktu yang krusial bagi pasangan Ridwan Kamil-Suswono untuk meningkatkan daya tariknya kepada masyarakat Jakarta. Mereka perlu mengarahkan kampanye pada hal-hal yang langsung berhubungan dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari,” ujar Deni.
Keunggulan Pramono-Rano yang Perlu Dipertahankan
Survei terbaru dari SMRC menunjukkan bahwa pasangan Pramono Anung-Rano Karno sementara ini berada di puncak elektabilitas, dengan tingkat penerimaan yang tinggi dari masyarakat Jakarta. Meskipun Ridwan Kamil lebih dikenal, penerimaan publik yang lebih tinggi terhadap Pramono dan Rano Karno menjadikan keduanya unggul. Hasil ini menunjukkan bahwa preferensi pemilih Jakarta saat ini lebih berpihak pada pasangan dengan tingkat penerimaan yang positif dan dikenal memiliki rekam jejak baik di mata publik.
Dengan sisa waktu kampanye yang ada, Pramono-Rano perlu mempertahankan citra positif ini dan memperkuat program-program yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat Jakarta. Sementara itu, Ridwan Kamil-Suswono masih memiliki peluang untuk meningkatkan elektabilitas dengan strategi kampanye yang fokus pada isu-isu konkret yang dekat dengan keseharian warga ibu kota.
Hasil survei ini memberikan gambaran awal dinamika politik jelang Pilkada Jakarta 2024, namun perkembangan bisa terus berubah seiring dengan langkah-langkah kampanye yang dilakukan oleh masing-masing calon.