TransparanNews, Pilkada Kabupaten Bandung Barat 2024 semakin memanas dengan persaingan ketat antara tiga pasangan calon (paslon) yang mencuri perhatian publik. Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh Media Survei Nasional (Median), ketiga paslon, yakni Hengki Kurniawan-Ade Sudrajat, Didik Agus Triwiyono-Gilang Dirga, dan Jeje Rithie Ismail-Asep Ismail, masih bersaing ketat untuk merebut suara pemilih.
Dalam hasil survei yang dirilis pada Rabu (16/10/2024), elektabilitas ketiga paslon menunjukkan selisih yang sangat tipis, bahkan di bawah margin of error yang telah ditetapkan. Hengki Kurniawan-Ade Sudrajat memimpin sementara dengan elektabilitas sebesar 24,6 persen, diikuti oleh Didik Agus Triwiyono-Gilang Dirga dengan 22,5 persen, dan Jeje Rithie Ismail-Asep Ismail dengan 20,4 persen.
Gambar Istimewa : penaku.id
Menurut peneliti Median, Ade Irfan, perbedaan elektabilitas yang hanya terpaut beberapa persen di antara ketiga paslon menjadikan Pilkada kali ini sangat sulit diprediksi. “Dengan Margin of Error sebesar 3,39 persen, sangat sulit menentukan siapa yang benar-benar unggul saat ini,” ungkap Ade.
Dinamika Pemilih yang Belum Mantap
Salah satu faktor yang membuat Pilkada Kabupaten Bandung Barat ini semakin menarik adalah tingginya persentase pemilih yang belum mantap dengan pilihannya. Dari hasil survei tersebut, hanya sekitar 45,7 persen responden yang menyatakan telah yakin dengan pilihannya. Sementara itu, sebanyak 38,7 persen pemilih masih mungkin untuk berubah pikiran dan memilih paslon lain menjelang hari pemungutan suara.
“Persaingan di Pilkada Bandung Barat masih sangat dinamis, karena banyak pemilih yang belum sepenuhnya yakin dengan pilihan mereka,” jelas Ade. Kondisi ini membuka peluang bagi ketiga paslon untuk terus meningkatkan elektabilitas mereka melalui berbagai strategi kampanye yang efektif dan tepat sasaran.
Metodologi Survei
Survei ini dilakukan oleh Median pada periode 3-10 Oktober 2024, dengan melibatkan sebanyak 800 responden yang merupakan warga Kabupaten Bandung Barat yang telah memiliki hak pilih. Responden dipilih secara acak dengan menggunakan teknik multistage random sampling, dan hasil survei ini memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Survei semacam ini sangat penting untuk mengukur kecenderungan pilihan politik warga menjelang Pilkada. Namun, dengan angka Margin of Error sebesar 3,39 persen, perbedaan elektabilitas yang tipis antara paslon menunjukkan bahwa pertarungan Pilkada Bandung Barat masih terbuka lebar bagi siapa saja.
Profil Tiga Paslon yang Bertarung
- Hengki Kurniawan-Ade Sudrajat
Paslon ini menjadi sorotan karena Hengki Kurniawan, mantan aktor yang kini terjun ke dunia politik, memiliki popularitas yang kuat di masyarakat. Pasangannya, Ade Sudrajat, memiliki latar belakang yang solid di bidang birokrasi. Kombinasi antara popularitas dan pengalaman birokrasi membuat pasangan ini unggul sementara dalam survei elektabilitas. - Didik Agus Triwiyono-Gilang Dirga
Pasangan ini menawarkan kombinasi dari sosok Didik Agus Triwiyono yang dikenal sebagai politisi senior, dengan Gilang Dirga, seorang selebriti dan presenter. Kehadiran Gilang memberikan daya tarik tersendiri, terutama di kalangan pemilih muda yang cenderung memilih figur yang lebih dikenal secara publik. - Jeje Rithie Ismail-Asep Ismail
Paslon ini membawa latar belakang yang kuat di bidang sosial dan keagamaan. Jeje Rithie Ismail merupakan tokoh yang dikenal dekat dengan kalangan masyarakat adat dan ulama, sementara pasangannya, Asep Ismail, memiliki pengalaman di dunia pendidikan dan keagamaan. Meski elektabilitas mereka masih di bawah dua paslon lainnya, dukungan dari kelompok-kelompok religius dapat menjadi kekuatan signifikan bagi pasangan ini.
Strategi Kampanye untuk Menarik Pemilih
Dengan banyaknya pemilih yang belum menentukan pilihan, ketiga paslon harus memaksimalkan waktu tersisa menjelang hari pemungutan suara untuk menggaet hati para pemilih. Beberapa strategi yang kemungkinan akan digunakan oleh paslon adalah meningkatkan interaksi dengan masyarakat melalui kampanye door-to-door, memperkuat kampanye media sosial, serta menghadirkan debat publik yang mampu menunjukkan program-program unggulan mereka secara jelas.
Setiap paslon juga diharapkan mampu menonjolkan isu-isu lokal yang menjadi perhatian utama masyarakat Kabupaten Bandung Barat, seperti perbaikan infrastruktur, pelayanan kesehatan, dan pendidikan. Selain itu, integritas calon dan keterbukaan dalam pengelolaan anggaran daerah juga akan menjadi topik krusial dalam Pilkada kali ini.
Siapa yang Akan Menang?
Meski hasil survei menunjukkan persaingan yang sangat ketat, hasil akhir Pilkada Kabupaten Bandung Barat 2024 ini tetap sulit diprediksi. Dinamika pemilih yang belum mantap serta potensi perubahan strategi kampanye dari masing-masing paslon dapat mempengaruhi hasil pemungutan suara. Pilkada ini bukan hanya sekedar pertarungan elektabilitas, tetapi juga pertarungan ide, program, dan bagaimana para paslon mampu meraih kepercayaan masyarakat di saat-saat terakhir menjelang pemungutan suara.
Dengan waktu yang semakin mendekati hari pemilihan, ketiga paslon masih memiliki peluang yang sama besar untuk memenangkan hati warga Kabupaten Bandung Barat. Namun, pada akhirnya, pilihan rakyatlah yang akan menentukan siapa yang layak memimpin Kabupaten Bandung Barat di masa mendatang.