TransparanNews, Kabar mengenai kemungkinan pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia kembali mencuat. Rumor ini muncul setelah media Italia, Tuttosport, mempublikasikan artikel pada 30 Desember 2024 dengan judul “Thohir Ingin Piala Dunia: Pelatih Eropa untuk Indonesia”. Artikel tersebut memicu spekulasi bahwa PSSI, di bawah pimpinan Erick Thohir, tengah mempertimbangkan pergantian pelatih jelang laga penting pada Maret 2025.
Vivin Cahyani, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, turut memberikan tanggapan terkait isu ini. Vivin, satu-satunya perempuan dalam jajaran Exco PSSI, menegaskan bahwa PSSI bersikap terbuka terhadap berbagai opsi demi mencapai target besar menuju Piala Dunia 2026.
Gambar Istimewa : tvonenews.com
“PSSI jelas punya target besar menuju ke Piala Dunia. Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk bertransformasi menjadi lebih baik dari segala sisi,” ujar Vivin pada Minggu (5/1/2025), seperti dikutip dari Antaranews.
Dinamika Timnas Menuju Piala Dunia 2026
Shin Tae-yong sebelumnya berhasil membawa Indonesia ke jalur yang benar dalam misi menuju Piala Dunia 2026. Kemenangan perdana atas Arab Saudi dalam putaran ketiga kualifikasi pada November 2024 menjadi langkah penting. Hasil tersebut menempatkan Indonesia di peringkat ketiga Grup C dengan enam poin, sebuah posisi strategis untuk melanjutkan perjuangan menuju putaran keempat kualifikasi.
Namun, Vivin menekankan bahwa perjalanan ini bersifat dinamis. Baik dalam pemilihan pemain maupun pelatih, PSSI terus mengevaluasi langkah-langkah terbaik demi memastikan pencapaian target.
“Semua sangat dinamis dan terbuka terhadap perubahan yang lebih baik. Tidak ada yang permanen; semuanya bergerak menuju arah yang tepat sesuai misi,” tegas Vivin.
Spekulasi Media dan Respons PSSI
Spekulasi yang berkembang dari media Italia menyebut bahwa Erick Thohir ingin menggantikan Shin Tae-yong dengan pelatih asal Eropa sebelum laga krusial melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025. Tuttosport mengkritik strategi Shin yang dianggap terlalu mengandalkan fisik dan kecepatan, dinilai tidak lagi relevan dengan karakter pemain Indonesia yang sebagian besar merumput di Eropa.
Namun, hingga saat ini, Vivin menyatakan bahwa belum ada keputusan resmi terkait pergantian pelatih. Dalam setiap pertemuan PSSI, pembahasan mengenai komposisi pemain dan pelatih terbaik selalu menjadi agenda utama. Erick Thohir, sebagai Ketua Umum PSSI, mendapat dukungan penuh dari seluruh jajaran Exco untuk menjalankan misi ini.
“Formasi pemain dan tim pelatih terbaik selalu menjadi salah satu pokok bahasan dalam setiap pertemuan kami. Tetapi, belum ada keputusan apa pun yang diambil. Kami sepenuhnya mendukung langkah Ketua Umum menjalankan misi menuju Piala Dunia 2026,” jelas Vivin.
Isu Pemecatan di Mata Asisten Pelatih
Asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto, turut merespons isu yang diangkat Tuttosport. Menurutnya, fokus utama saat ini adalah mempersiapkan tim untuk menghadapi laga-laga penting ke depan. Nova menghindari berkomentar lebih jauh tentang rumor pergantian pelatih, menegaskan bahwa prioritas tetap pada performa tim.
Target Besar dan Dukungan Semua Pihak
Dengan misi besar menuju Piala Dunia 2026, PSSI terus mencari strategi terbaik, baik dalam aspek teknis maupun manajerial. Vivin mengingatkan bahwa target ini hanya dapat tercapai dengan dukungan penuh dari seluruh elemen, termasuk masyarakat, pemain, pelatih, dan manajemen.
Sebagai penutup, Vivin mengajak semua pihak untuk tetap memberikan dukungan kepada PSSI dalam upaya menciptakan sejarah baru bagi sepak bola Indonesia. Dinamika yang terjadi, termasuk isu pergantian pelatih, adalah bagian dari perjalanan panjang menuju panggung dunia.
“Tidak ada jalan pintas untuk mencapai target besar seperti ini. Semua pihak harus saling mendukung agar mimpi Indonesia tampil di Piala Dunia dapat terwujud,” pungkas Vivin.