TransparanNews, London – Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, harus menerima kenyataan pahit ketika tim asuhannya mengalami kekalahan 0-2 dari Arsenal dalam laga pekan ke-14 Liga Inggris musim 2024/2025. Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi Amorim sejak ia resmi menukangi klub berjuluk Setan Merah.
Dua gol Arsenal, yang masing-masing dicetak oleh Jurrien Timber pada menit ke-54 dan William Saliba pada menit ke-73, lahir dari situasi bola mati melalui sepak pojok. Amorim mengakui bahwa kelemahan timnya dalam mengantisipasi bola mati menjadi faktor penentu dalam pertandingan tersebut.
Kehilangan Momentum Usai Gol Sepak Pojok
“Kami sudah memprediksi bahwa pertandingan ini akan berjalan sulit. Namun, saya rasa sepak pojok benar-benar mengubah dinamika permainan. Gol dari bola mati membuat kami kehilangan momentum,” ujar Amorim dalam konferensi pers usai pertandingan, Kamis (5/12/2024).
Gambar Istimewa : football5star.net
Menurutnya, Manchester United sebenarnya sempat mengendalikan permainan, terutama di babak pertama. Namun, keberhasilan Arsenal memanfaatkan peluang dari sepak pojok membuat Setan Merah kesulitan untuk kembali mendominasi.
“Kami mencoba segala cara untuk merebut kendali permainan lagi setelah tertinggal. Di babak pertama, kami cukup membuat mereka kerepotan, terlihat dari tekanan yang kami berikan. Namun, pada akhirnya ada banyak aspek permainan yang harus kami tingkatkan,” tambah Amorim.
Strategi Arsenal yang Terencana dengan Matang
Amorim juga memberikan apresiasi terhadap strategi bola mati Arsenal, yang dinilainya sudah dipersiapkan dengan sangat baik. Ia menyebut bahwa keberhasilan Arsenal di laga tersebut lebih banyak didukung oleh efektivitas mereka dalam situasi bola mati, meskipun The Gunners tidak menunjukkan permainan terbaiknya secara keseluruhan.
“Mereka (Arsenal) sangat baik dalam memanfaatkan bola mati. Saya yakin mereka sudah melatih itu sejak lama, mengingat mereka memiliki pemain-pemain hebat untuk situasi tersebut. Ini adalah strategi yang berhasil mereka jalankan,” kata Amorim.
Namun, pelatih asal Portugal tersebut menyayangkan bahwa timnya gagal mengantisipasi strategi lawan, meskipun sudah melakukan persiapan dalam beberapa pekan terakhir.
“Kami tahu bahwa hampir setiap tim di Liga Primer menghadapi masalah dengan bola mati, tetapi tetap saja hasil ini mengecewakan. Baik kami maupun Arsenal sebenarnya tidak bermain dalam performa terbaik, namun mereka mampu memanfaatkan peluang yang ada,” ungkapnya.
Evaluasi untuk Laga Berikutnya
Kekalahan ini menjadi peringatan bagi Manchester United untuk segera berbenah, terutama dalam mengantisipasi situasi bola mati yang kerap menjadi kelemahan tim. Amorim menegaskan bahwa timnya harus meningkatkan banyak aspek permainan untuk bisa bersaing di papan atas Liga Inggris.
“Kami tidak hanya perlu memperbaiki cara bertahan dari bola mati, tetapi juga meningkatkan kualitas permainan secara keseluruhan. Pertandingan ini memberi kami banyak pelajaran untuk laga berikutnya,” pungkasnya.
Kesimpulan
Kekalahan 0-2 dari Arsenal menjadi ujian berat bagi Ruben Amorim di awal masa kepelatihannya di Manchester United. Meskipun timnya gagal meraih poin, Amorim tetap optimis untuk memperbaiki kelemahan yang ada. Para penggemar kini menantikan respons Manchester United di pertandingan selanjutnya, sekaligus berharap Setan Merah dapat kembali tampil kompetitif di kancah Liga Inggris.