TransparanNews, Persija Jakarta harus menerima kekalahan dari Bali United dalam pertandingan pekan ke-15 Liga 1 2024/2025 dengan skor 1-3. Bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, tuan rumah Bali United tampil impresif di hadapan ribuan pendukungnya.
Persija sebenarnya membuka keunggulan lebih dulu melalui aksi Gustavo Almeida pada menit ke-18. Umpan tarik cantik dari Witan Sulaeman berhasil diselesaikan dengan tembakan kaki kiri oleh Almeida, menggetarkan gawang Bali United. Namun, momentum itu tak bertahan lama.
Gambar Istimewa : ligaindonesiabaru.com
Bali United menyamakan kedudukan di menit ke-26 lewat gol Everton Nascimento. Penyerang asal Brasil itu memanfaatkan celah pertahanan Persija dengan baik. Tak hanya itu, tuan rumah berhasil membalikkan keadaan di penghujung babak pertama. Kali ini giliran Rahmat Arjuna yang mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-45, membuat babak pertama ditutup dengan skor 2-1 untuk keunggulan Bali United.
Babak Kedua yang Penuh Kontroversi
Memasuki babak kedua, Persija mencoba mengambil alih kendali permainan. Beberapa peluang berhasil diciptakan oleh anak asuh Carlos Pena, termasuk gol yang dicetak Witan Sulaeman. Sayangnya, gol tersebut dianulir oleh wasit Tommy Manggopa, sebuah keputusan yang memicu kontroversi.
“Saya benar-benar tidak mengerti keputusan tersebut,” ujar Carlos Pena dengan nada kecewa. “Saya sudah melihat rekaman videonya lebih dari sepuluh kali, dan saya tetap tidak memahami alasan wasit menganulir gol itu.”
Keputusan tersebut, menurut Pena, sangat memengaruhi mental dan konsentrasi timnya. Dalam situasi frustrasi, Bali United memanfaatkan peluang emas di menit ke-70. Gol ketiga mereka dicetak oleh M. Rahmat, yang memastikan kemenangan telak 3-1 untuk tim Serdadu Tridatu.
Carlos Pena: Keputusan Wasit Sangat Berpengaruh
Dalam konferensi pers usai laga, Carlos Pena terang-terangan menyoroti sejumlah keputusan wasit yang dianggap merugikan Persija. Salah satu momen yang disorotnya adalah pelanggaran terhadap Ryo Matsumura di babak pertama, yang menurutnya seharusnya berujung kartu merah untuk pemain Bali United.
“Jika keputusan-keputusan ini berjalan lebih adil, hasil pertandingan mungkin akan berbeda,” tegas pelatih asal Spanyol itu. Ia juga mengeluhkan waktu pertandingan yang banyak terbuang akibat penghentian-penghentian yang dinilai tidak perlu.
“Saya kesulitan membicarakan aspek teknis sepak bola hari ini karena terlalu banyak insiden yang merusak ritme permainan kami,” tambahnya.
Konsentrasi Persija Terganggu
Pena menegaskan bahwa keputusan wasit tidak hanya memengaruhi jalannya pertandingan, tetapi juga membuyarkan fokus para pemainnya. Ia percaya bahwa jika gol Witan disahkan, Persija memiliki peluang besar untuk menyamakan kedudukan, yang akan mengubah dinamika laga.
“Kami harusnya bisa menyamakan kedudukan di momen itu. Tapi setelah gol dianulir, konsentrasi pemain kami menurun. Ini adalah pertandingan yang sulit untuk diterima,” tutupnya.
Kekalahan ini membuat Persija harus kembali mengevaluasi performanya jelang pertandingan berikutnya. Sementara itu, kemenangan ini semakin memperkuat posisi Bali United di klasemen sementara Liga 1 2024/2025. Dengan berbagai kontroversi yang terjadi, pertandingan ini tentu akan menjadi bahan diskusi hangat di kalangan pecinta sepak bola Indonesia.