TransparanNews, Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengungkap alasan penting di balik proses naturalisasi tiga pemain sepak bola asal Belanda untuk memperkuat Timnas Indonesia. Tiga atlet tersebut adalah Ole Romeny, Tim Henri Victor Geypens, dan Dion Wilhelmus Eddy Markx. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mendorong prestasi sepak bola nasional hingga ke tingkat internasional.
Gambar Istimewa: tvonenews.com
Dalam rapat Komisi X DPR yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Menpora menyampaikan bahwa kebutuhan akan pemain dengan posisi strategis menjadi salah satu alasan utama naturalisasi. Ketiga pemain diharapkan mampu memperkuat lini serang, bek tengah, dan bek kiri Timnas Indonesia, yang selama ini dinilai membutuhkan peningkatan kualitas.
“Pertimbangan memberikan rekomendasi naturalisasi adalah karena tim nasional membutuhkan pemain pada posisi penyerang, bek tengah, dan bek kiri,” ujar Dito, Senin (3/2/2025).
Fokus Jangka Pendek: Kompetisi Regional dan Dunia
Dito menjelaskan bahwa naturalisasi ini tidak hanya ditujukan untuk memperkuat kesiapan Indonesia dalam kompetisi jangka pendek, tetapi juga untuk mempersiapkan fondasi menuju target jangka panjang. Dalam waktu dekat, pemain seperti Dion Markx dan Tim Geypens akan menjadi aset penting untuk menghadapi berbagai turnamen besar, termasuk AFC U20 Asian Cup 2025, FIFA U20 World Cup 2025, dan SEA Games 2025.
“Pemberdayaan Dion Markx dan Tim Geypens dalam jangka pendek diperlukan untuk berbagai kompetisi penting, seperti AFC U20 Asian Cup 2025 hingga Asian Cup Saudi Arabia 2027,” jelas Dito.
Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan performa tim di level Asia, tetapi juga memberikan pengalaman kompetitif kepada para pemain muda Indonesia yang akan menjadi tulang punggung tim nasional di masa depan.
Target Jangka Panjang: Lolos Piala Dunia 2030
Selain fokus pada target jangka pendek, Menpora juga menjelaskan bahwa naturalisasi pemain seperti Ole Romeny diarahkan untuk memenuhi ambisi besar Indonesia, yakni lolos ke Piala Dunia 2030. Persiapan menuju kualifikasi Piala Dunia ini akan dimulai sejak 2028, dengan harapan Timnas Indonesia mampu bersaing di tingkat global dan masuk ke peringkat 50 besar FIFA.
“Naturalisasi ini adalah bagian dari langkah strategis untuk mencapai target jangka panjang, yaitu lolos kualifikasi Piala Dunia 2030 dan membawa Indonesia masuk peringkat 50 besar FIFA,” tambahnya.
Keputusan ini juga didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019, yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi sepak bola nasional dan internasional. Presiden mendorong langkah-langkah terkoordinasi dari berbagai pihak dalam rangka memajukan sepak bola Indonesia.
Naturalisasi Sesuai Instruksi Presiden
Dito menegaskan bahwa naturalisasi pemain ini dilakukan sesuai dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019. Instruksi tersebut meminta seluruh pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah terpadu guna meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. Hal ini mencakup koordinasi lintas sektor untuk mendukung kemajuan sepak bola nasional, baik di tingkat domestik maupun internasional.
“Ini adalah implementasi dari Instruksi Presiden tentang peningkatan prestasi sepak bola nasional dan internasional. Kami berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan demi kejayaan sepak bola Indonesia,” tegas Dito.
Langkah naturalisasi tiga pemain asal Belanda ini menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam memajukan sepak bola Indonesia. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek di berbagai turnamen regional, keputusan ini juga menjadi bagian dari rencana besar menuju Piala Dunia 2030. Dengan strategi yang terencana dan dukungan lintas sektor, harapan agar Indonesia mampu bersaing di kancah internasional semakin terbuka lebar. Naturalisasi ini bukan hanya sekadar langkah administratif, tetapi juga simbol ambisi besar Indonesia untuk menjadi kekuatan baru di dunia sepak bola.