TransparanNews, Liga 1 Indonesia terus berbenah demi meningkatkan kualitas kompetisi dan menghasilkan pemain berbakat yang mampu bersaing di kancah internasional. Salah satu langkah besar yang diambil oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) adalah memperkenalkan teknologi Video Assistant Referee (VAR) secara menyeluruh pada musim kompetisi 2024/2025. Upaya ini tidak hanya merevolusi sistem pertandingan tetapi juga memberikan tantangan baru bagi semua pihak yang terlibat.
Penerapan VAR di Liga 1 2024/2025
Teknologi VAR pertama kali diperkenalkan dalam Championship Series Liga 1 2023/2024 dan digunakan dalam delapan pertandingan penting. Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Asep Saputra, memastikan bahwa pada musim 2024/2025, teknologi ini akan diterapkan di seluruh pertandingan Liga 1.
Gambar Istimewa : detik.net.id
“Penggunaan VAR di Championship Series BRI Liga 1 2023/24 menjadi langkah bersejarah dalam sepak bola Indonesia. Ini adalah awal yang baik untuk meningkatkan kualitas kompetisi,” ujar Asep.
Namun, implementasi VAR memerlukan persiapan matang. Selain membutuhkan persetujuan resmi dari FIFA, PSSI dan LIB juga harus berinvestasi besar-besaran. Hingga saat ini, hampir Rp100 miliar telah dialokasikan untuk membangun infrastruktur yang mendukung teknologi ini di berbagai stadion.
“VAR bukan sekadar teknologi. Di balik itu ada pelatihan wasit, pembangunan infrastruktur, dan edukasi bagi seluruh pelaku sepak bola,” tambah Asep.
Pelatihan Khusus bagi Wasit
Untuk memastikan penggunaan VAR berjalan lancar, PSSI mengadakan pelatihan intensif bagi para wasit. Pelatihan ini berlangsung pada 9-15 Oktober 2024 di Depok dan melibatkan wasit dari berbagai daerah. Subkhiddin Mohd Salleh, instruktur wasit dari FIFA, memimpin sesi ini dan memberikan arahan teknis tentang penggunaan VAR.
“Pelatihan ini sangat sukses. Antusiasme para peserta luar biasa, dan ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas perwasitan di Indonesia,” ungkap Subkhiddin.
Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha, turut hadir dalam acara tersebut untuk memberikan motivasi. Ia berharap pelatihan ini mampu membawa dampak positif bagi kualitas kepemimpinan wasit dalam menghadapi pertandingan di masa depan.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa wasit memiliki pemahaman mendalam tentang VAR, sehingga setiap keputusan yang diambil dapat lebih akurat dan adil,” tegas Ratu Tisha.
Statistik Menarik tentang Penggunaan VAR
Data dari Liga Indonesia Baru mencatat sejumlah fakta menarik terkait penggunaan VAR hingga pekan ke-11 Liga 1 2024/2025:
- 412 kali cek VAR telah dilakukan.
- 36 kali tinjauan lapangan langsung atau On-Field Review (OFR) oleh wasit.
- Kategori cek terbanyak adalah Goal Check sebanyak 234 kali, diikuti Penalty Check (92 kali) dan Possible Direct Red Card Check (58 kali).
Keberadaan VAR juga menambah durasi waktu tambahan dalam pertandingan. Rata-rata, teknologi ini menyumbang 5-9 menit tambahan per laga, terutama saat insiden kompleks membutuhkan peninjauan mendalam. Dalam periode ini, VAR berhasil membatalkan tujuh keputusan penalti yang sebelumnya diberikan oleh wasit, membuktikan peran pentingnya dalam menjaga keadilan pertandingan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski implementasi VAR telah memberikan kontribusi signifikan, masih ada tantangan teknis yang harus diatasi. Namun, manfaat yang diperoleh jauh lebih besar, terutama dalam menjaga integritas dan sportivitas dalam sepak bola Indonesia.
“Kami ingin VAR tidak hanya menjadi alat pendukung wasit tetapi juga sarana edukasi bagi pemain, pelatih, dan masyarakat. Ini adalah cara kami menjaga keadilan dalam sepak bola,” tutur Asep Saputra.
Dengan komitmen kuat dari PSSI dan dukungan semua pihak, teknologi VAR diharapkan mampu menjadi pilar penting dalam menciptakan kompetisi yang lebih profesional dan transparan. Transformasi ini menjadi langkah maju yang patut diapresiasi, membawa Liga 1 ke level yang lebih tinggi.