TransparanNews, Bali United tengah mempersiapkan laga penting melawan PSS Sleman dalam lanjutan BRI Liga 1 musim 2024/25. Sorotan kali ini tertuju pada beberapa pemain kunci yang menjadi perhatian, salah satunya adalah kapten sementara, Yabes Roni, yang mencatatkan performa menarik perhatian sepanjang musim ini.
Gambar Istimewa: tirto.id
Kapten Bali United tersebut telah mengoleksi 8 kartu kuning hingga pekan ini, memunculkan berbagai opini soal kepemimpinannya di atas lapangan. Perhatian semakin besar ketika ia mengenakan ban kapten menggantikan Ricky Fajrin, yang saat ini masih dalam tahap pemulihan cedera.
Namun, pelatih utama Bali United, Stefano Cugurra, atau yang akrab disapa Coach Teco, memberikan pembelaan terhadap anak asuhnya. Menurutnya, jumlah kartu kuning yang diterima seorang pemain tidak bisa dijadikan tolok ukur utama dalam menilai kepemimpinan seorang kapten.
“Saat ini, Ricky Fajrin adalah kapten utama tim. Namun karena cedera, Yabes harus mengambil alih peran tersebut. Dia sudah 10 tahun bersama Bali United, menunjukkan dedikasi dan loyalitas yang sangat tinggi. Itu alasan utama saya percaya padanya,” ujar Coach Teco dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Sabtu (8/2/2025).
Perubahan Posisi dan Adaptasi Yabes Roni
Dalam dua musim terakhir, posisi Yabes Roni mengalami perubahan signifikan. Ia beralih dari peran sebagai winger menjadi bek kiri, yang menuntutnya untuk beradaptasi dengan tugas baru di lini pertahanan. Perubahan ini turut memengaruhi gaya permainannya, termasuk peningkatan jumlah kartu kuning yang diterima.
Menurut Coach Teco, kartu kuning merupakan bagian dari dinamika permainan sepak bola, terlebih bagi pemain bertahan yang sering terlibat dalam duel fisik.
“Kartu kuning itu terjadi karena pelanggaran yang kadang tidak bisa dihindari. Selama masih dalam batas wajar dan demi kepentingan tim, saya rasa itu bukan masalah besar. Kepemimpinan Yabes di lapangan tidak bisa hanya diukur dari jumlah kartu yang ia terima,” tegas pelatih asal Brasil tersebut.
Pujian untuk Boris Kopitovic
Selain membahas performa Yabes Roni, Coach Teco juga memberikan apresiasi kepada striker anyar Bali United, Boris Kopitovic. Pemain asal Montenegro ini tampil impresif sejak bergabung pada putaran kedua BRI Liga 1 2024/25. Dalam tiga pertandingan awalnya, Boris berhasil mencetak dua gol, sebuah awal yang menjanjikan bagi kariernya di Bali United.
“Dalam tiga laga, dia sudah mencetak dua gol. Itu pencapaian yang sangat baik untuk pemain baru seperti dia,” ujar Coach Teco.
Meski demikian, masih ada tantangan yang harus dihadapi Boris. Hingga kini, ia belum mencetak gol dari open play, yang menjadi tugas penting mengingat ketatnya persaingan di lini depan Bali United. Dengan kembalinya Everton Nascimento, striker asal Brasil yang baru pulih dari cedera, Boris harus terus meningkatkan kemampuan dan adaptasi di lapangan.
“Untuk mencetak gol dari open play, ia perlu lebih banyak membangun chemistry dengan rekan-rekan setimnya. Dengan kerja keras dan waktu, saya yakin Boris mampu melakukannya,” tambah Teco.
Persiapan Bali United menjelang laga melawan PSS Sleman tidak hanya melibatkan strategi tim, tetapi juga evaluasi performa individu pemain. Yabes Roni, meskipun menjadi sorotan karena jumlah kartu kuningnya, tetap mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih, berkat dedikasi dan loyalitasnya kepada tim. Sementara itu, Boris Kopitovic menunjukkan potensi besar sebagai ujung tombak baru Bali United, meski masih perlu waktu untuk beradaptasi sepenuhnya. Dengan kombinasi kerja keras dan dukungan tim, Bali United optimis menghadapi tantangan berikutnya di BRI Liga 1 2024/25.