Khofifah Indar Parawansa kembali mencalonkan diri dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2024 sebagai kandidat petahana. Dengan membawa nama baik dan prestasi yang telah ia raih selama menjabat, Khofifah menggandeng Emil Dardak sebagai pasangan calon wakil gubernur untuk melanjutkan berbagai program pembangunan di Jawa Timur. Dukungan dari sejumlah partai politik besar, termasuk PAN, Gerindra, Demokrat, Golkar, NasDem, Perindo, PKS, PPP, PSI, Partai Gelora, Partai Buruh, Partai Garuda, dan Partai Prima, mengukuhkan posisinya sebagai calon kuat dalam pilgub ini.
Sebagai sosok yang dikenal luas di dunia politik dan pemberdayaan perempuan, Khofifah telah menginspirasi banyak orang, terutama di bidang politik dan pelayanan publik. Perjalanan karier dan pencapaiannya menunjukkan komitmennya dalam membangun dan memperkuat peran perempuan di Indonesia.
Perjalanan Hidup dan Pendidikan
Lahir pada 19 Mei 1965 di Surabaya, Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa tumbuh dalam lingkungan yang menghargai pendidikan. Setelah menyelesaikan studi S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga pada tahun 1990, ia melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Indonesia di bidang yang sama. Selain itu, ia juga menimba ilmu di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Surabaya, memperluas wawasan keilmuannya dalam bidang sosial dan dakwah.
Gambar Istimewa : ldiijatim.com
Khofifah menikah dengan almarhum Ir. H. Indar Parawansa dan dikaruniai empat anak: Fatimah, Jalaluddin, Yusuf, dan Ali Mannagalli Parawansa. Kehidupan keluarga yang harmonis menjadi salah satu kekuatan bagi Khofifah dalam meniti karier politiknya, yang penuh dengan tantangan.
Karier Politik Khofifah Indar Parawansa
Karier politik Khofifah dimulai saat ia terpilih menjadi anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada tahun 1992. Namun, tak lama kemudian, ia bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan aktif mengisi berbagai posisi strategis di pemerintahan. Beberapa peran penting yang pernah diemban Khofifah adalah sebagai berikut:
- Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (1999-2001) di bawah pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.
- Wakil Ketua DPR RI pada tahun 1999.
- Ketua Komisi VII DPR RI dari 2004 hingga 2006.
- Menteri Sosial dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dari tahun 2014 hingga 2018.
Keaktifan Khofifah dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU) juga menambah nilai tambahnya sebagai pemimpin yang berintegritas. Selama empat periode, Khofifah dipercaya sebagai Ketua Umum Muslimat NU, wadah yang fokus pada pemberdayaan perempuan dalam masyarakat, khususnya bagi umat Muslim di Indonesia.
Prestasi Sebagai Gubernur Jawa Timur
Sebagai Gubernur Jawa Timur sejak 13 Februari 2019, Khofifah Indar Parawansa berhasil mengimplementasikan program unggulan Nawa Bhakti Satya. Program ini mencakup sembilan area kerja utama yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dan mempercepat pembangunan di Jawa Timur. Di bawah kepemimpinan Khofifah, Jawa Timur berhasil memperoleh sejumlah penghargaan bergengsi, di antaranya:
- Penghargaan Pembangunan Daerah Terbaik Kedua dari Kementerian PPN/Bappenas.
- Provinsi Terinovatif dalam Innovative Government Award, yang mencerminkan komitmen Khofifah terhadap inovasi dalam pelayanan publik.
Pada tahun 2020, Khofifah juga menerima Bintang Mahaputera Utama, sebuah penghargaan yang menandakan kontribusinya yang besar dalam pelayanan publik dan pengembangan potensi perempuan di Indonesia.
Kontribusi di Bidang Pemberdayaan Perempuan
Khofifah dikenal sebagai sosok yang aktif dalam pemberdayaan perempuan. Di bawah kepemimpinannya, Muslimat NU berkembang menjadi organisasi yang memberikan pelatihan, edukasi, dan pendampingan bagi perempuan, khususnya di Jawa Timur. Dedikasinya ini menjadikannya figur yang dihormati dan diteladani dalam masyarakat.
Tantangan dan Harapan di Pilgub Jatim 2024
Maju kembali sebagai calon Gubernur Jawa Timur di Pilgub 2024, Khofifah membawa visi untuk melanjutkan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jawa Timur. Dalam kontestasi kali ini, Khofifah tak hanya mengandalkan popularitasnya, tetapi juga prestasi dan komitmen yang telah ia tunjukkan selama menjabat sebagai gubernur. Bersama Emil Dardak, Khofifah berharap dapat melanjutkan berbagai program prioritas demi kemajuan Jawa Timur.
Dengan dukungan dari berbagai partai politik dan rekam jejak yang impresif, Khofifah Indar Parawansa memiliki peluang besar untuk melanjutkan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Timur. Keberhasilan program-programnya dan dukungan publik akan menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi besar Khofifah untuk provinsi yang lebih maju dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional.