TransparanNews, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendorong PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem operasional mereka, menyusul sejumlah insiden kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta dalam beberapa waktu terakhir.
Gambar Istimewa : promediateknologi.id
Kasus terbaru yang menjadi perhatian publik adalah insiden yang melibatkan bus Transjakarta non-BRT 4B rute Manggarai-UI dengan nomor polisi B 7019 TGX. Bus tersebut dilaporkan menabrak sebuah mobil di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, pada Senin (6/1/2025) malam, sebelum akhirnya melarikan diri dari lokasi kejadian. Kejadian ini pun viral di media sosial dan memicu kecaman dari masyarakat.
Evaluasi dan Pengawasan Ketat Ditekankan
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menegaskan pentingnya evaluasi dan perbaikan berkelanjutan dari manajemen Transjakarta untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.
“Terkait kecelakaan yang melibatkan bus-bus Transjakarta, kami terus mendorong manajemen PT Transjakarta untuk melakukan evaluasi dan perbaikan. Hal ini sangat penting demi keselamatan pengguna layanan dan masyarakat luas,” ujar Syafrin kepada wartawan di Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).
Selain itu, Syafrin meminta agar manajemen meningkatkan pengawasan terhadap seluruh pramudi (pengemudi) selama masa operasional. Ia menegaskan bahwa pemantauan harus dilakukan secara ketat mulai dari awal bertugas hingga pramudi menyelesaikan pekerjaannya di akhir hari.
“Pengawasan harus dilakukan sejak awal, mulai dari pramudi memulai tugas hingga kembali ke pool. Ini sangat penting untuk memastikan bahwa pengemudi bekerja sesuai dengan standar keselamatan,” tegasnya.
Fokus pada Kelayakan Bus
Tidak hanya pada sisi pramudi, Syafrin juga menyoroti pentingnya memastikan kelayakan bus yang digunakan untuk melayani masyarakat. Ia menyebut bahwa proses pemeliharaan atau maintenance bus harus menjadi prioritas utama untuk menjamin keselamatan para pelanggan.
“Selain evaluasi terhadap pramudi, kelayakan bus juga harus menjadi perhatian serius. Pemeliharaan bus yang baik akan meminimalkan risiko kecelakaan. Kami berharap hal ini segera ditindaklanjuti oleh manajemen Transjakarta,” imbuhnya.
Tantangan untuk Manajemen Transjakarta
Sebagai penyedia transportasi publik utama di ibu kota, Transjakarta menghadapi tantangan besar untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat pasca serangkaian kecelakaan. Langkah evaluasi yang menyeluruh dan transparan menjadi kunci utama dalam memastikan keselamatan para pengguna jasa.
Masyarakat berharap bahwa insiden-insiden serupa dapat dicegah di masa depan melalui peningkatan kualitas pengawasan, pelatihan pramudi, serta perawatan berkala armada bus. Pemprov DKI Jakarta juga diminta untuk terus memantau pelaksanaan evaluasi ini, agar upaya perbaikan benar-benar membawa dampak positif.
Sebagai salah satu kota dengan tingkat mobilitas yang tinggi, transportasi umum yang aman dan andal menjadi kebutuhan utama warga Jakarta. Langkah nyata dari Transjakarta dalam merespons masalah ini akan menjadi ujian besar untuk memastikan layanan mereka tetap menjadi andalan masyarakat.