Menteri Kebudayaan Dorong Pemuda untuk Menghargai dan Melestarikan Kebudayaan Indonesia

TransparanNews, Jakarta Oktober 2024 – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengajak para pemuda untuk lebih peduli dan menghargai kekayaan budaya lokal yang dimiliki Indonesia. Menurutnya, rasa

Redaksi

TransparanNews, Jakarta Oktober 2024 – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengajak para pemuda untuk lebih peduli dan menghargai kekayaan budaya lokal yang dimiliki Indonesia. Menurutnya, rasa kepemilikan terhadap budaya lokal adalah fondasi penting untuk menjaga identitas nasional di tengah arus globalisasi yang kian kuat.

Fadli Zon menegaskan bahwa bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai dan merawat keberagaman budaya yang ada di dalamnya. “Bangsa yang beradab adalah bangsa yang menghargai kebudayaan lokalnya. Kita tidak bisa dikatakan sebagai bangsa beradab jika kita tidak menghormati budaya kita sendiri,” kata Fadli Zon dalam sebuah acara kebudayaan di Jakarta.

Kebudayaan sebagai Identitas Nasional

Lebih lanjut, Fadli Zon menyebutkan bahwa kebudayaan bukan hanya warisan, tetapi juga cerminan identitas suatu bangsa. Menurutnya, budaya lokal harus dilihat sebagai aset nasional yang unik dan menjadi kekayaan bangsa. Fadli juga menyoroti pentingnya mencegah budaya lokal diambil atau diakui oleh negara lain sebagai bagian dari budaya mereka.

Gambar Istimewa : bacakoran.co

“Kita memiliki beragam ekspresi budaya, seperti keris, wayang, batik, dan banyak lainnya. Budaya-budaya ini adalah warisan yang sangat berharga dan harus dijadikan sebagai identitas nasional,” ujar Fadli Zon. Ia menambahkan bahwa pelestarian budaya lokal tidak hanya penting bagi bangsa Indonesia, tetapi juga sebagai bukti kepada dunia akan kekayaan budaya Indonesia yang beragam dan bernilai tinggi.

Risiko Hilangnya Budaya Lokal

Fadli Zon mengingatkan bahwa budaya lokal, terutama budaya yang diwariskan secara turun-temurun melalui para penutur atau aktornya, menghadapi ancaman kepunahan jika tidak dijaga dengan baik. Banyak ekspresi budaya lokal yang mulai kehilangan penutur asli, terutama di daerah-daerah terpencil. Kondisi ini berpotensi membuat budaya tersebut semakin dilupakan oleh generasi muda.

Fadli Zon mencontohkan bahwa beberapa tradisi, seperti wayang kulit dan kerajinan keris, semakin sulit ditemukan aktor atau pengrajinnya di generasi muda saat ini. Padahal, tradisi-tradisi tersebut merupakan bagian dari identitas budaya Indonesia yang diakui dunia internasional. “Jika kita tidak melakukan pelestarian yang aktif, budaya kita bisa lenyap, dan itu akan menjadi kehilangan besar bagi bangsa kita,” ujar Fadli.

Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah sebagai Pilar Identitas Budaya

Selain pelestarian budaya lokal, Fadli Zon juga menekankan pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Menurutnya, menjaga keseimbangan antara bahasa nasional dan bahasa daerah sangat penting untuk mencegah kepunahan budaya lokal.

“Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang mempersatukan kita dari Sabang sampai Merauke. Namun, di sisi lain, bahasa daerah juga harus dijaga keberadaannya agar tidak punah, karena bahasa adalah ekspresi budaya yang sangat penting,” jelas Fadli Zon. Ia mengingatkan bahwa beberapa bahasa daerah sudah punah karena tidak ada lagi penuturnya yang tersisa. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan masyarakat agar keanekaragaman bahasa tetap terjaga.

Pemerintah, melalui Kementerian Kebudayaan, berkomitmen untuk melakukan upaya pelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari pelestarian budaya. Selain itu, Fadli Zon juga mengajak generasi muda untuk belajar dan menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi mereka yang masih tinggal di daerah asal budaya tersebut.

Upaya Konkrit untuk Melestarikan Kebudayaan

Sejalan dengan imbauannya, Fadli Zon menyatakan bahwa pemerintah akan terus memperkuat program-program pelestarian budaya lokal. Salah satu upayanya adalah dengan memberikan dukungan kepada komunitas-komunitas budaya yang masih menjaga dan mengembangkan tradisi mereka. Kementerian Kebudayaan juga merencanakan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun lembaga internasional, untuk mempromosikan dan melestarikan budaya Indonesia.

Beberapa program yang tengah digarap mencakup pendokumentasian budaya, pelatihan generasi muda dalam bidang kesenian tradisional, serta penyelenggaraan festival budaya yang dapat mengangkat eksistensi budaya lokal. Fadli Zon juga menyatakan bahwa pelestarian budaya harus dilakukan secara inklusif, melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama.

“Kami ingin menciptakan ekosistem di mana budaya lokal bisa hidup berdampingan dengan kemajuan zaman tanpa kehilangan esensinya. Maka dari itu, peran pemuda sangat penting dalam melestarikan budaya ini. Mereka adalah penerus yang akan membawa budaya ini ke masa depan,” ujar Fadli.

Pentingnya Rasa Kepemilikan Pemuda terhadap Budaya Lokal

Imbauan Fadli Zon ini menjadi pengingat bagi generasi muda untuk lebih aktif dalam mengenal, mempelajari, dan melestarikan budaya Indonesia. Banyak budaya lokal yang tidak hanya memiliki nilai artistik, tetapi juga filosofi kehidupan yang mendalam. Dengan memahami budaya sendiri, generasi muda akan memiliki rasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Lebih lanjut, Fadli Zon berharap agar pemuda tidak hanya melihat budaya lokal sebagai warisan masa lalu, tetapi juga sebagai inspirasi untuk menciptakan karya baru yang relevan di era modern. “Budaya Indonesia sangat kaya dan beragam. Pemuda harus memiliki rasa kepemilikan dan kebanggaan terhadap budaya tersebut. Dengan begitu, kita tidak hanya mempertahankan budaya, tetapi juga memperkuat identitas nasional kita di kancah dunia,” pungkas Fadli.

Dengan komitmen dari pemerintah dan kesadaran generasi muda, diharapkan budaya Indonesia akan terus hidup dan berkembang sebagai bagian dari kekayaan nasional yang diakui dunia.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post