Mengapa Yamaha Lexi Kurang Diminati? Ini Penyebabnya

TransparanNews, Yamaha Lexi, skuter matik dari keluarga Maxi Yamaha, sebenarnya hadir dengan sejumlah fitur menarik yang diharapkan mampu menarik minat konsumen Indonesia. Namun, kenyataan di

Redaksi

TransparanNews, Yamaha Lexi, skuter matik dari keluarga Maxi Yamaha, sebenarnya hadir dengan sejumlah fitur menarik yang diharapkan mampu menarik minat konsumen Indonesia. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa motor ini justru kurang diminati. Apa saja yang menjadi alasan di balik rendahnya angka penjualan Yamaha Lexi di pasaran? Mari kita bahas lebih lanjut.

Desain dan Dimensi yang Tidak Sesuai Selera Konsumen

Salah satu faktor utama yang membuat Yamaha Lexi kurang diminati adalah desain dan dimensi bodinya yang terbilang besar untuk kelas 125cc. Dengan ukuran 1.970 x 720 x 1.135 mm dan jarak sumbu roda 1.350 mm, Lexi memiliki postur yang lebih besar dibandingkan skuter matik lain di kelasnya.

Gambar Istimewa : viva.co.id

Ukuran besar ini ternyata menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara yang kerap melintasi jalanan perkotaan yang padat. Selain itu, bobotnya yang mencapai 112 kg membuat Lexi terasa berat, terutama bagi pengendara dengan postur tubuh kecil. Desain yang lebih besar ini memang memberikan ruang lebih, namun bagi sebagian besar konsumen yang mengutamakan kelincahan dan kemudahan berkendara, dimensi Lexi dirasa kurang praktis.

Performa Mesin yang Kurang Memuaskan

Yamaha Lexi dilengkapi dengan mesin 125cc dengan teknologi Variable Valve Actuation (VVA) yang memungkinkan tenaga optimal di berbagai putaran mesin. Tenaga maksimalnya mencapai 11,89 PS pada 8.000 rpm dengan torsi 11,3 Nm pada 7.000 rpm. Di atas kertas, performa mesin ini cukup baik, tetapi di lapangan beberapa pengguna mengeluhkan bahwa mesin Lexi cenderung cepat panas dan kurang responsif dibandingkan dengan kompetitornya.

Mesin yang kurang responsif ini tentu menjadi salah satu pertimbangan penting bagi calon pembeli yang mencari skuter dengan performa andal dan stabil. Hal ini berpengaruh pada kesan bahwa Yamaha Lexi tidak mampu memberikan pengalaman berkendara yang optimal dalam jangka waktu lama, terutama bagi mereka yang sering berkendara jarak jauh.

Kenyamanan dan Fitur yang Sebenarnya Unggul

Di sisi lain, Yamaha Lexi memiliki keunggulan dari segi kenyamanan dan fitur. Motor ini dilengkapi dengan suspensi belakang model sub-tank yang membuatnya lebih nyaman untuk melintasi jalan perkotaan. Selain itu, Lexi memiliki dek rata yang memudahkan pengendara membawa barang bawaan dalam jumlah lebih banyak, sehingga cocok untuk aktivitas harian.

Namun, meski unggul dalam fitur kenyamanan, beberapa pengguna menilai posisi jok Lexi terlalu tinggi dan suspensinya cukup kaku, yang membuatnya kurang nyaman bagi pengendara yang terbiasa dengan skuter yang lebih rendah. Fitur-fitur unggulan ini belum cukup kuat untuk menutupi kekurangan Lexi dalam hal performa dan kelincahan, sehingga tidak banyak konsumen yang memilih Lexi sebagai pilihan utama mereka.

Harga dan Persaingan yang Ketat di Kelasnya

Harga Yamaha Lexi sebenarnya cukup kompetitif, dengan varian standar sekitar Rp 23 juta dan varian tertinggi dengan ABS mencapai Rp 26,5 juta. Harga ini tentu menjadi salah satu daya tarik bagi konsumen, tetapi kompetisi di kelas skuter 125cc sangat ketat.

Di segmen yang sama, terdapat pilihan populer lainnya seperti Honda Vario 125 yang menawarkan performa dan fitur yang dianggap lebih baik dengan harga yang sedikit lebih terjangkau. Dengan banyaknya pilihan di pasar, Yamaha Lexi sulit bersaing untuk merebut perhatian konsumen, terutama dengan stigma bahwa performa dan desainnya kurang sesuai dengan kebutuhan mayoritas pengguna skuter matik di Indonesia.

Persepsi Pasar yang Kurang Menguntungkan

Tak bisa dipungkiri bahwa persepsi pasar turut memengaruhi popularitas Yamaha Lexi. Beberapa pengguna dan calon pembeli menganggap Lexi sebagai “motor kentang” — istilah yang digunakan untuk menyebut kendaraan dengan performa dan desain yang biasa saja. Persepsi ini muncul dari penilaian bahwa Lexi memiliki desain yang kurang menarik, kurang lincah, dan mesinnya yang kurang responsif dibandingkan dengan pesaingnya.

Persepsi negatif ini tentunya berpengaruh besar pada keputusan pembelian konsumen. Meskipun Yamaha Lexi memiliki fitur unggulan dalam hal kenyamanan dan daya angkut barang, beberapa faktor seperti desain yang dianggap kaku, bobot yang cukup berat, dan performa mesin yang tidak terlalu impresif menjadikannya pilihan yang kurang menarik bagi sebagian besar konsumen di Indonesia.

Secara keseluruhan, Yamaha Lexi memiliki sejumlah kelebihan dari segi fitur dan kenyamanan. Namun, berbagai faktor seperti dimensi yang besar, performa mesin yang kurang responsif, harga yang bersaing ketat dengan kompetitor populer, serta persepsi negatif di pasar menjadi alasan utama mengapa motor ini kurang diminati. Yamaha perlu mempertimbangkan untuk melakukan pembaruan atau penyesuaian pada model ini agar lebih sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen Indonesia.

Bagi Yamaha, menghadirkan produk yang lebih relevan dengan tren pasar, terutama dari segi desain, bobot, dan performa mesin, bisa menjadi langkah strategis untuk mengangkat kembali daya tarik Lexi di pasar skuter matik.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post