TransparanNews, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengumumkan bahwa beberapa perusahaan swasta melalui program corporate social responsibility (CSR) akan memulai groundbreaking proyek perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada Desember 2024.
“Bulan depan saya harapkan ada beberapa perusahaan yang memulai groundbreaking. Dari diskusi saya, kemungkinannya di Berau, Kalimantan Timur, dan di Kalimantan Selatan,” ujar Maruarar, yang akrab disapa Ara.
CSR sebagai Penggerak Utama
Maruarar mengungkapkan bahwa sudah ada 6-7 perusahaan besar yang siap membantu mempercepat program 3 Juta Rumah per Tahun melalui CSR mereka. Salah satu perusahaan yang telah mengambil langkah nyata adalah Agung Sedayu Group, yang membangun perumahan bagi rakyat di Tangerang, Banten.
Gambar Istimewa : kontan.co.id
“Tanahnya berasal dari perusahaan pribadi saya, yang membangun dan mengisi adalah Agung Sedayu Group. Ini adalah semangat gotong royong dari pihak besar untuk membantu rakyat yang belum memiliki rumah. Jadi, langkah-langkah nyata sudah mulai dilakukan,” jelas Ara.
Kolaborasi untuk Program Nasional
Program pembangunan 3 juta unit rumah per tahun adalah salah satu prioritas Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Program ini bertujuan mengatasi kekurangan pasokan rumah di Indonesia, dengan target pembangunan 2 juta unit rumah di perdesaan dan 1 juta unit di perkotaan setiap tahunnya.
Ara menegaskan bahwa penyediaan hunian bagi masyarakat tidak dapat bergantung sepenuhnya pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebaliknya, ia mengajak seluruh pihak untuk bergotong royong demi mewujudkan target ambisius tersebut.
“Perlu kerja tim untuk mencapai pembangunan 3 juta unit rumah. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, sehingga diperlukan partisipasi aktif dari sektor swasta,” tambahnya.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Ara berharap lebih banyak pengembang swasta turut mendukung program ini. Ia yakin kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dapat membawa dampak signifikan dalam menyediakan hunian yang layak bagi MBR.
Kegiatan groundbreaking yang direncanakan di Berau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan menjadi langkah awal dalam menyukseskan misi besar ini. Maruarar berharap kehadiran proyek-proyek ini akan memberikan solusi konkret atas masalah backlog perumahan yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia.
Dengan kolaborasi yang erat, program 3 juta unit rumah diharapkan tidak hanya menjadi target, tetapi juga solusi nyata bagi masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal yang layak. “Gotong royong adalah kunci,” tegas Maruarar.