BWCF: Lebih dari Sekadar Festival
Menurut Fadli Zon, BWCF telah tumbuh menjadi ruang dialog budaya yang menyatukan berbagai ide untuk melestarikan dan mengembangkan warisan kebudayaan Nusantara. “BWCF lebih dari sekadar festival. Ini adalah titik temu berbagai gagasan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, dan membangun jembatan untuk masa depan,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam pembukaan acara.
Gambar Istimewa : balipuspanews.com
BWCF 2024 menjadi penerima Dana Indonesiana untuk kategori Event Strategis, menegaskan posisinya sebagai salah satu acara kebudayaan paling bergengsi di Indonesia. Berbagai program akan dihadirkan dalam festival ini, termasuk Pidato Kebudayaan, Simposium, Ceramah Umum, Pertunjukan Seni dan Sastra, serta Pemutaran Film yang mengangkat tema-tema dari Sumatra.
Menghadirkan Ahli dan Seniman Terbaik
BWCF 2024 akan melibatkan pakar arkeologi Sriwijaya dari dalam dan luar negeri untuk membahas pentingnya pelestarian sejarah budaya Nusantara. Selain itu, festival ini juga akan menghadirkan seniman dan sastrawan terkemuka dari Sumatra dan Asia Tenggara, yang akan memberikan warna unik dalam setiap program yang diselenggarakan.
Fadli Zon menyoroti perlunya revitalisasi Kompleks Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi, dengan menelusuri kembali narasi sejarah yang ada. “Membaca ulang Muarajambi dan Nalanda ini penting, tetapi setelah membaca ulang, kita mungkin perlu menulis ulang sejarah kita,” tegasnya.
Promosi Muarajambi sebagai Warisan Dunia
BWCF 2024 juga mengambil langkah strategis untuk mempromosikan KCBN Muarajambi sebagai situs warisan dunia. Festival dan simposium internasional yang diadakan di lokasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Muarajambi dalam daftar world heritage UNESCO.
“Sebagai target jangka pendek, kami mengupayakan pengakuan KCBN Muarajambi sebagai situs warisan dunia,” tambah Fadli Zon. Upaya ini sejalan dengan misi memperkenalkan situs-situs budaya Indonesia kepada dunia internasional dan menunjukkan kekayaan warisan sejarah bangsa.
Momentum untuk Memperkuat Identitas Bangsa
BWCF 2024 diharapkan menjadi momen penting untuk memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara kepada masyarakat global. Fadli Zon menekankan bahwa festival ini juga merupakan langkah untuk memperkuat identitas bangsa.
“Kita harus kembalikan jati diri kita. Reinventing Indonesia Identity, bahwa kita ini adalah salah satu bangsa peradaban tertua di dunia,” pungkasnya.
Kesimpulan: BWCF sebagai Jembatan Budaya
Borobudur Writers and Culture Festival tidak hanya menjadi perayaan seni dan sastra, tetapi juga forum penting yang mengangkat warisan budaya Indonesia ke tingkat internasional. Dengan melibatkan berbagai pakar, seniman, dan sastrawan, BWCF 2024 menjadi bukti nyata komitmen Indonesia untuk menjaga dan memperkuat identitas budaya.