Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyampaikan bahwa jumlah pondok pesantren di Indonesia mencapai angka yang luar biasa, sekitar 36.000 pesantren. Dengan populasi yang besar tersebut, Nixon meyakini bahwa para santri alumni pesantren memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam sektor perumahan. Program BTN Santri Developer didesain khusus agar mereka dapat menjadi pemain penting dalam industri perumahan di Indonesia.
“Para santri memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi bagian dari solusi perumahan rakyat. Melalui program ini, BTN ingin mendukung mereka agar bisa berperan aktif di sektor properti, terutama dalam menyediakan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” ujar Nixon.
Transformasi Santri Menjadi Pengembang Properti
Hingga saat ini, sebanyak 1.116 santri telah berhasil menyelesaikan pelatihan dalam program BTN Santri Developer. Program ini tidak hanya membekali santri dengan pengetahuan keagamaan, tetapi juga pengetahuan yang luas dalam bisnis properti. Materi yang diajarkan mencakup berbagai aspek pengembangan perumahan, mulai dari pengelolaan proyek hingga strategi pembiayaan. Dengan kemampuan ini, santri diharapkan dapat mengembangkan proyek perumahan di berbagai daerah.
Gambar Istimewa : cobisnis.com
Para alumni program BTN Santri Developer bahkan telah membentuk organisasi resmi yang dinamakan Asosiasi Santri Developer Nusantara (ASANU). Melalui asosiasi ini, para santri alumni dapat saling berkolaborasi, berbagi pengalaman, dan memperluas jaringan di industri properti. Salah satu proyek yang sudah berhasil mereka kembangkan adalah perumahan di Banjarnegara, Jawa Tengah. Dengan adanya ASANU, para alumni semakin mantap melangkah sebagai developer yang berdaya saing tinggi.
Menggerakkan Ekonomi Lewat Sektor Perumahan
Sektor perumahan memiliki dampak ekonomi yang luas karena mampu membuka banyak lapangan kerja dan memanfaatkan produk-produk lokal. Menurut Nixon, kehadiran santri sebagai pengembang perumahan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah. “Program BTN Santri Developer ini bukan hanya memberikan ilmu, tetapi juga peluang besar bagi para santri untuk menjadi entrepreneur yang berpotensi dalam menggerakkan ekonomi lokal,” jelas Nixon.
Selain menambah jumlah pengembang, program ini juga berkontribusi dalam mengurangi angka kesenjangan hunian di Indonesia. Dengan semakin banyaknya pengembang yang fokus pada hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah, harapannya kebutuhan rumah layak huni dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dukungan Penuh dari Pondok Pesantren
Salah satu pondok pesantren yang turut mendukung penuh program ini adalah Pondok Pesantren Edi Mancoro. Pengasuh pesantren tersebut, Muhammad Hanif, menyampaikan bahwa dukungan ini didasarkan pada keinginan untuk mencetak generasi santri yang tidak hanya memiliki pengetahuan agama, tetapi juga kemampuan berwirausaha dan kemauan untuk membantu sesama.
“Kami ingin para santri tidak hanya cerdas dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan untuk berkembang di dunia bisnis properti. Dengan begitu, mereka bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat luas,” ungkap Hanif.
Para santri yang mengikuti program ini diharapkan tidak hanya menjadi pengembang properti yang sukses, tetapi juga pengusaha yang beretika, memiliki akhlak mulia, dan senantiasa peduli pada kesejahteraan masyarakat.
Harapan dan Prospek Ke Depan
Program BTN Santri Developer menjadi solusi yang unik dan inovatif dalam memberdayakan santri untuk turut serta mengatasi tantangan di sektor perumahan. Dengan adanya pelatihan yang berkelanjutan dan dukungan penuh dari berbagai pondok pesantren, program ini diharapkan dapat menjadi model bagi sektor lainnya dalam memberdayakan sumber daya manusia di lingkungan pesantren.
Bank BTN berencana untuk terus memperluas program ini agar bisa menjangkau lebih banyak santri di seluruh Indonesia. Nixon optimis bahwa program ini bisa menjadi inspirasi bagi bank lain atau lembaga keuangan untuk ikut andil dalam pemberdayaan masyarakat berbasis pesantren.
“Dukungan kami untuk para santri bukan hanya untuk kebutuhan saat ini, tetapi juga investasi jangka panjang untuk mencetak developer properti yang memiliki jiwa sosial tinggi. Kami berharap, melalui program ini, santri dapat menjadi pengusaha yang membawa perubahan positif di sektor perumahan,” tambah Nixon.
Mendorong Partisipasi Santri di Sektor Properti
Inisiatif BTN ini membuka peluang besar bagi para santri untuk menjajal dunia bisnis properti, sebuah bidang yang sebelumnya mungkin jarang tersentuh oleh alumni pesantren. Dengan bekal ilmu bisnis yang mumpuni, para santri kini dapat menjadi sosok yang tidak hanya berperan sebagai pemuka agama, tetapi juga agen perubahan yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat melalui pembangunan perumahan yang terjangkau.
Melalui program BTN Santri Developer, diharapkan semakin banyak santri yang mampu mengembangkan proyek perumahan dengan prinsip berkelanjutan dan ramah lingkungan. Langkah ini juga menjadi contoh bagaimana sektor perbankan dan pendidikan agama dapat berkolaborasi untuk mencetak sumber daya manusia yang kompeten di berbagai bidang, termasuk properti.