“Dengan hadirnya Pasar Induk Among Tani Batu, kami yakin ekonomi Kota Batu akan semakin terangkat,” ujar Gubernur Khofifah. Pasar ini memiliki beragam keunggulan, mulai dari fasilitas lengkap hingga lingkungan yang ramah bagi pengunjung. Dengan luas bangunan mencapai 34.042 m², pasar ini menyediakan 1.716 kios dan 914 los untuk para pedagang. Struktur pasar yang didesain modern dan luas ini memungkinkan pengunjung serta pedagang berinteraksi dengan nyaman dan aman.
Pasar Modern dengan Konsep Green Building
Salah satu daya tarik utama Pasar Induk Among Tani Batu adalah konsep green building yang diterapkan, membuatnya ramah lingkungan sekaligus higienis. Khofifah menjelaskan bahwa pasar ini dirancang agar dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan pedagang, mulai dari kebersihan hingga desain yang mendukung interaksi sosial. “Pasar ini dilengkapi dengan fasilitas yang memungkinkan penjual dan pembeli berinteraksi dengan aman dan nyaman,” tambahnya. Selain itu, keamanan pasar terjamin dengan adanya CCTV yang tersebar di berbagai titik strategis.
Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya sanitasi di area pasar basah, terutama di sektor daging dan unggas, yang sering kali dianggap kurang higienis di pasar tradisional. “Kami melihat bahwa sektor daging dan ayam di sini sangat higienis, dengan sirkulasi udara yang baik sehingga pembeli merasa nyaman saat berbelanja,” kata Khofifah. Ini menunjukkan komitmen pasar dalam menjaga standar kebersihan yang tinggi, sesuatu yang menjadi perhatian khusus bagi masyarakat.
Teknologi dan Inovasi dalam Pengolahan Limbah
Pasar Induk Among Tani Batu menjadi pasar pertama di Indonesia yang menerapkan sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang modern. Teknologi ini memungkinkan limbah dari aktivitas pasar diproses secara efisien, sehingga dampaknya terhadap lingkungan dapat diminimalkan. Keberadaan fasilitas ini sekaligus menunjukkan bahwa pasar tradisional juga bisa mengusung nilai-nilai ramah lingkungan. Khofifah mengharapkan, pasar ini menjadi contoh bagi pengelolaan pasar lainnya di Indonesia yang ingin menerapkan prinsip-prinsip sustainability.
Gambar Istimewa : tugumalang.id
Selain itu, Khofifah juga menyarankan agar pasar ini dilengkapi dengan papan informasi petunjuk arah yang jelas untuk memudahkan pengunjung. Desain yang rapi dan mudah dipahami akan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik, terutama bagi pengunjung dari luar Kota Batu. “Ini semua dirancang dengan estetika yang bagus dan memberikan pengalaman belanja yang inklusif bagi setiap pengunjung,” ungkap Khofifah.
Pujian dari Presiden Jokowi: Pasar Terbesar di Indonesia
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi turut memuji keberadaan Pasar Induk Among Tani Batu sebagai pasar induk terbesar di Indonesia. Dengan total kapasitas 2.700 kios dan los, pasar ini memiliki zona-zona khusus untuk berbagai jenis dagangan, termasuk zona kuliner dan zona kering. “Ini adalah pasar terbesar yang pernah saya lihat di Indonesia,” kata Presiden Jokowi.
Pasar tiga lantai ini tidak hanya luas, tetapi juga inklusif dengan adanya ramp difabel yang memastikan akses bagi penyandang disabilitas. Proyek yang dimulai sejak Desember 2021 ini menelan anggaran sebesar Rp 166,7 miliar dan diharapkan menjadi pusat aktivitas perdagangan yang tidak hanya melayani kebutuhan lokal, tetapi juga menarik wisatawan.
Harapan untuk Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur
Peresmian Pasar Induk Among Tani Batu ini dianggap sebagai langkah strategis dalam upaya meningkatkan perekonomian Kota Batu dan Jawa Timur. Keberadaan pasar ini diyakini akan membantu meningkatkan pemasukan bagi para pedagang lokal, membuka lapangan kerja baru, dan merangsang sektor pariwisata. Gubernur Khofifah berharap pasar ini tidak hanya menjadi pusat perdagangan, tetapi juga mampu menjadi destinasi wisata belanja yang berkelas.
Dengan berbagai fasilitas modern, lingkungan yang bersih, dan konsep ramah lingkungan yang diusungnya, Pasar Induk Among Tani Batu memiliki potensi besar untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap pasar tradisional. Gubernur Khofifah juga berharap, ke depannya, Pasar Induk Among Tani Batu dapat menjadi pusat distribusi produk pertanian di Jawa Timur, mengingat posisinya yang strategis.
Transformasi Pasar Tradisional di Jawa Timur
Pasar Induk Among Tani Batu tidak hanya berfungsi sebagai tempat jual beli, tetapi juga menjadi simbol transformasi pasar tradisional di era modern ini. Kehadiran pasar ini menunjukkan bahwa pasar tradisional dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman, dengan mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan dan kenyamanan. Melalui inovasi seperti IPAL dan desain ramah lingkungan, Pasar Induk Among Tani Batu dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan pasar di wilayah lain.
Pemerintah Kota Batu dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap, dengan adanya Pasar Induk Among Tani Batu, ekonomi lokal akan semakin kuat dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Peresmian ini menandai babak baru dalam sejarah pasar tradisional di Indonesia, sekaligus menjadi bukti bahwa pasar tradisional juga bisa modern, inklusif, dan ramah lingkungan.
Pasar ini kini siap untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi yang mengedepankan kualitas, kenyamanan, dan keberlanjutan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan antusiasme masyarakat, Pasar Induk Among Tani Batu diharapkan dapat terus berkembang menjadi pasar yang inovatif dan menjadi inspirasi bagi perkembangan pasar di Indonesia.