TransparanNews, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2024, PDB Indonesia tercatat mencapai Rp 22.139 triliun, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 20.892 triliun. Peningkatan ini juga terlihat pada PDB per kapita yang kini mencapai Rp 78,62 juta, setara dengan USD 4.960,33.
Gambar Istimewa: promediateknologi.id
Pernyataan ini disampaikan Airlangga dalam konferensi pers mengenai PDB Triwulan IV-2024 dan keseluruhan tahun 2024 yang berlangsung di kantor Kemenko Perekonomian pada Rabu, 5 Februari 2025. Menurutnya, meskipun pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal ketiga, aktivitas ekonomi tetap menunjukkan kekuatan, terutama berkat momentum liburan Natal dan Tahun Baru serta dampak dari penyelenggaraan Pilkada.
“Kebijakan Pemerintah dalam memperkuat daya beli masyarakat, seperti program mudik gratis dan diskon harga tiket pesawat, berkontribusi besar terhadap peningkatan ini,” tambahnya. Bukan hanya itu, program Hari Belanja Online Nasional dan berbagai diskon lainnya juga menambah daya beli masyarakat, yang diperkirakan mencapai Rp 71 triliun pada bulan Desember.
Dalam konteks tantangan ekonomi global, Indonesia berhasil mempertahankan kinerja ekonomi yang solid. Pada kuartal IV tahun 2024, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,02% (yoy), melampaui negara-negara seperti Singapura (4,3%), Arab Saudi (4,4%), dan Malaysia (4,8%). Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2024 tercatat sebesar 5,03%.
Stabilitas ekonomi ini didukung oleh kebijakan pemerintah dalam menjaga inflasi tetap rendah. Pada Desember 2024, inflasi tercatat sebesar 1,57% (yoy), yang masih dalam target 2,5±1%. Selain itu, rasio utang terhadap PDB tetap aman di angka 38,9% per September 2024, mencerminkan kebijakan fiskal yang hati-hati dan memberikan ruang untuk investasi publik.
Memasuki Januari 2025, inflasi tercatat menurun menjadi 0,76% (yoy), didorong oleh kebijakan diskon tarif listrik dan penurunan harga tiket pesawat. Airlangga menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2024, yang merupakan kuartal pertama dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, mencapai 5,02% (yoy) atau 0,53% (qtq).
“Angka ini menunjukkan bahwa kita berhasil memasuki zona pertumbuhan 5%,” ujarnya optimis. Berbagai indikator sektor riil, seperti indeks PMI Manufaktur yang kembali pada level ekspansi dan Indeks Keyakinan Konsumen yang tetap optimis, menunjukkan daya tahan ekonomi dan optimisme masyarakat.
Dari sisi pengeluaran, semua komponen menunjukkan pertumbuhan positif. Konsumsi rumah tangga menjadi faktor utama dengan pertumbuhan 4,94% sepanjang 2024, berkontribusi sebesar 54% terhadap perekonomian nasional. Sektor-sektor utama seperti industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian juga melaporkan pertumbuhan positif, menyumbang hingga 63,9% terhadap PDB tahun 2024.
Secara regional, pertumbuhan ekonomi tetap solid di seluruh wilayah Indonesia, dengan beberapa daerah seperti Bali, Kalimantan, dan Sulawesi mencatat pertumbuhan di atas rata-rata nasional. Sektor industri pengolahan barang logam, misalnya, menjadi motor utama pertumbuhan di Maluku dan Papua, sementara sektor pariwisata tetap menjadi pendorong utama di Bali dan Nusa Tenggara.
Menjelang tahun 2025, pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Program stimulus untuk periode Ramadhan dan Idul Fitri menjadi salah satu fokus utama. Kebijakan yang akan dilanjutkan termasuk diskon tiket pesawat, pelaksanaan HARBOLNAS 2025, dan potongan tarif tol.
Presiden Prabowo Subianto juga telah menetapkan langkah strategis untuk memperkuat daya saing ekonomi jangka panjang, termasuk penyediaan makanan bergizi gratis dan pengembangan kawasan industri. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga daya tarik investasi melalui kebijakan tax holiday dan tax allowance.
Dalam sesi tanya jawab dengan media, Airlangga menekankan pentingnya membuka pasar internasional di tengah ketidakpastian global. Upaya yang sedang dilakukan mencakup penyelesaian perjanjian perdagangan dan keanggotaan Indonesia di BRICS, yang diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Kesimpulannya, pertumbuhan PDB Indonesia yang positif di tahun 2024 mencerminkan kekuatan ekonomi nasional meskipun di tengah tantangan global. Dengan berbagai kebijakan yang proaktif, pemerintah berkomitmen untuk menjaga momentum pertumbuhan ini dan memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.