TransparanNews, JAKARTA – Perusahaan otomotif asal China, GAC Aion, semakin serius menggarap pasar Indonesia. Tak hanya berfokus pada penjualan, mereka kini berencana membangun pusat riset dan pengembangan (R&D) di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Langkah ini menunjukkan komitmen GAC Aion dalam memperkuat kehadirannya di kawasan ini, terutama di segmen mobil premium.
Xu Zhao Yu, Head of Product Training GAC Aion untuk Asia Tenggara, menyampaikan bahwa Aion akan membangun pusat riset khusus untuk memenuhi permintaan pasar mobil mewah di kawasan ini. Pernyataan ini disampaikan saat peluncuran tiga model mobil terbaru mereka, salah satunya adalah Hyptec HT, di Jakarta pada Selasa (15/10/2024).
“Hyptec adalah sub-brand yang kami kembangkan secara khusus untuk segmen pasar premium mewah,” ungkap Xu Zhao Yu. Hyptec dirancang dengan bantuan Pontus Fontaeus, seorang desainer mobil terkenal yang pernah bekerja untuk merek high-end seperti Volvo. Fontaeus terlibat langsung dalam desain beberapa model utama, seperti SSR, HT, dan GT.
Pengembangan Pusat Riset di Asia Tenggara
Rencana pembangunan pusat R&D di Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara menjadi langkah strategis GAC Aion dalam menyesuaikan produk mereka dengan preferensi pasar lokal. Saat ini, GAC Aion sudah memiliki tim R&D global yang berlokasi di Los Angeles, Karabia, dan China, yang fokus pada desain mobil untuk pasar internasional.
Gambar Istimewa : ucauction.co.id
Namun, dengan meningkatnya potensi pasar otomotif di Asia Tenggara, GAC Aion merasa perlu memiliki tim R&D lokal untuk memenuhi kebutuhan khusus pasar regional ini. “Kami melihat peluang besar di ASEAN, oleh karena itu kami berencana membentuk tim desainer di beberapa negara, mungkin di Thailand, Indonesia, atau Malaysia,” tambah Xu Zhao Yu.
Hyptec: Mobil Canggih dengan Sentuhan Teknologi AI
Selain rencana pembangunan pusat R&D, peluncuran model Hyptec HT menjadi sorotan utama di acara tersebut. Hyptec HT diklaim sebagai salah satu mobil tercepat di dunia yang menggunakan sistem kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan performa dan pengalaman berkendara. Mobil ini menggabungkan teknologi mutakhir dengan desain futuristik yang menargetkan konsumen kelas atas.
Dalam acara tersebut, GAC Aion juga memperkenalkan dua model lainnya dari lini Hyptec, yaitu SSR dan GT, yang juga dirancang untuk segmen premium. Ketiga model ini menampilkan perpaduan desain mewah dengan performa canggih, menjadikannya pilihan ideal bagi konsumen yang mengutamakan teknologi dan kemewahan.
Ekspansi Hyptec ke Pasar Eropa
Tidak hanya fokus di Asia Tenggara, GAC Aion juga memiliki ambisi besar untuk membawa Hyptec ke pasar global. Pada tahun depan, mereka berencana memasarkan produk ini di Eropa, dengan tujuan menjadikan Hyptec sebagai merek global di bawah bendera GAC Aion. Hal ini memperlihatkan betapa seriusnya GAC Aion dalam mengembangkan produk mereka untuk bersaing di panggung internasional.
“Kami yakin bahwa Hyptec memiliki daya tarik yang kuat di pasar global. Dengan kualitas desain dan teknologi yang kami tawarkan, Hyptec siap bersaing di berbagai pasar, termasuk di Eropa,” kata Xu Zhao Yu.
Indonesia Sebagai Pusat Pengembangan Otomotif?
Rencana pembangunan pusat riset di Indonesia memberikan sinyal kuat bahwa GAC Aion melihat negara ini sebagai salah satu pasar kunci di kawasan Asia Tenggara. Dengan membangun fasilitas R&D di sini, GAC Aion dapat lebih memahami kebutuhan konsumen lokal dan merancang produk yang lebih sesuai dengan preferensi mereka.
Tak hanya itu, pusat riset ini juga berpotensi menjadi pusat inovasi bagi seluruh kawasan Asia Tenggara. Indonesia yang memiliki pasar otomotif terbesar di ASEAN, menjadi pilihan strategis bagi GAC Aion untuk mendekatkan produk-produk inovatifnya ke konsumen lokal.
Di sisi lain, kehadiran pusat riset ini diharapkan dapat mendorong perkembangan industri otomotif dalam negeri, terutama dalam hal transfer teknologi. Dengan adanya investasi seperti ini, industri otomotif lokal dapat belajar dan berkolaborasi dengan pemain global seperti GAC Aion, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing industri otomotif Indonesia di pasar internasional.