Bank Jatim Dukung Perwakafan untuk Mendorong Ekonomi

TransparanNews, Jawa Timur – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) melalui Unit Usaha Syariah (UUS), menunjukkan komitmen yang kuat dalam memperkuat perwakafan di

Redaksi

TransparanNews, Jawa Timur – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) melalui Unit Usaha Syariah (UUS), menunjukkan komitmen yang kuat dalam memperkuat perwakafan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan Letter Of Intent (LOI) yang baru saja dilakukan bersama Badan Wakaf Indonesia (BWI) dalam acara Gebyar Wakaf Ramadhan pada Rabu (27/3). Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Keuangan, Treasury & Global Services bankjatim, Edi Masrianto, dan Ketua BWI, Prof Muhammad Nuh, yang juga dihadiri oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Edi Masrianto menjelaskan bahwa kolaborasi antara bankjatim dan BWI diharapkan dapat menghasilkan produk-produk wakaf baru yang lebih inovatif. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah wakaf uang dan wakaf produktif yang bermanfaat bagi masyarakat luas. “Setiap benda yang diwakafkan memiliki potensi untuk bertambah nilainya. Ini berdampak positif bagi banyak orang, terutama mereka yang membutuhkan,” ujarnya.

Lebih jauh, Edi menambahkan bahwa wakaf bukan hanya merupakan investasi untuk kehidupan setelah mati, tetapi juga investasi di dunia yang manfaatnya dapat dirasakan oleh diri sendiri dan masyarakat. “Kekuatan saling memberi ini dapat dirasakan hingga lapisan masyarakat ekonomi menengah ke bawah,” tegasnya.

Bankjatim percaya bahwa pengembangan wakaf di Indonesia memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. “Semoga dengan penandatanganan LOI ini, bankjatim dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, terutama dalam meningkatkan taraf hidup, kemaslahatan, dan martabat umat,” harap Edi.

Potensi Besar Wakaf di Indonesia

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menekankan bahwa potensi wakaf di Indonesia sangat besar, diperkirakan mencapai Rp 180 triliun per tahun. Jika dikelola dengan baik dan menjadi wakaf produktif, hasil wakaf ini dapat digunakan untuk mengentaskan kemiskinan. “Literasi tentang wakaf harus terus ditingkatkan. Kontribusi pemerintah juga sangat penting untuk dunia perwakafan,” tegas Yaqut.

Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Pemerintah sendiri telah mengambil beberapa langkah strategis untuk mengembangkan wakaf. Salah satunya, pada tahun 2022, Kementerian Agama menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Menteri ATR/BPN untuk mempercepat sertifikasi tanah wakaf. “Saat ini, sekitar 400 ribu titik tanah wakaf sudah tersertifikasi. Ini adalah bagian dari usaha pemerintah untuk mendorong agar wakaf dapat menjadi solusi dari berbagai masalah sosial di Indonesia,” jelas Yaqut.

Inovasi dalam Wakaf

Prof Muhammad Nuh menekankan pentingnya upaya serius agar wakaf menjadi tren dan kebijakan utama pemerintah di masa depan untuk mengentaskan kemiskinan. “Salah satu inovasi terbaru adalah pengembangan Wakaf Uang Calon Pengantin. Sebelum akad nikah, calon pengantin bisa melaksanakan ibadah wakaf,” ungkap Prof Nuh.

Hasil dari wakaf uang calon pengantin ini akan digunakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, seperti pasangan suami istri yang bercerai setelah menikah dan memiliki anak. “Dana hasil pengelolaan wakaf dari calon pengantin akan digunakan untuk membantu dan mengurus anak-anak mereka,” jelasnya.

Prof Nuh menambahkan bahwa wakaf uang calon pengantin akan dikelola bersama BWI dan Kementerian Agama, dan nantinya akan diubah menjadi sukuk sehingga hasil wakaf tersebut dapat digunakan untuk kemaslahatan umum dan kebutuhan sosial lainnya.

Kesimpulan: Membangun Kesadaran dan Kontribusi Sosial Melalui Wakaf

Komitmen bankjatim dalam memperkuat perwakafan di Indonesia adalah langkah positif untuk mendorong ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan kolaborasi antara lembaga keuangan, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan potensi wakaf yang besar ini dapat dikelola secara optimal.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa wakaf bukan hanya sekadar konsep keagamaan, tetapi juga merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk memberikan solusi terhadap berbagai masalah sosial di Indonesia. Dengan literasi dan pemahaman yang terus ditingkatkan, masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi lebih aktif dalam program-program wakaf, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh seluruh lapisan masyarakat.

Inisiatif dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga keuangan, sangat penting untuk menciptakan ekosistem perwakafan yang sehat. Semoga dengan kolaborasi ini, kita dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan, demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post