Wisma Habibie Ainun: Rumah Bersejarah yang Kini Bisa Dikunjungi Publik

TransparanNews, Wisma Habibie Ainun rumah yang sarat akan sejarah dan kenangan, kini dibuka untuk kunjungan masyarakat umum secara eksklusif mulai Februari. Rumah ini merupakan kediaman

Redaksi

TransparanNews, Wisma Habibie Ainun rumah yang sarat akan sejarah dan kenangan, kini dibuka untuk kunjungan masyarakat umum secara eksklusif mulai Februari. Rumah ini merupakan kediaman pribadi sekaligus rumah kepresidenan dari Presiden Ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, dan istrinya, Hasri Ainun Habibie. Terletak di Jalan Patra Kuningan XIII No. 3, 5, dan 7, Jakarta, wisma ini menawarkan pengalaman menyelami perjalanan hidup pasangan yang menjadi simbol cinta dan dedikasi.

Gambar Istimewa : digitaloceanspaces.com

Ruang Pendopo: Saksi Sejarah Demokrasi Indonesia

Tur sejarah di Wisma Habibie Ainun dimulai dari Ruang Pendopo, sebuah ruangan yang dulunya merupakan lapangan tenis keluarga. Pada tahun 1992, ruang ini diubah menjadi area pendopo atas permintaan Ainun Habibie yang mencintai nuansa Jawa, kayu, dan kaca. Dengan dekorasi gebyok khas Jawa, ruangan ini menjadi tempat diadakannya makan malam dan hiburan musik jazz keroncong untuk menjamu tamu.

Tak hanya itu, Ruang Pendopo juga menjadi saksi momen bersejarah. Di tempat ini, Habibie bersama Ginanjar Kartasasmita mempersiapkan alih kekuasaan sehari sebelum pelantikannya sebagai Presiden RI. Selain itu, ruangan ini menjadi lokasi penyusunan undang-undang kebebasan pers, yang menjadi fondasi demokrasi di Indonesia. Lemari di ruang ini memamerkan koleksi penghargaan Habibie dan Ainun, termasuk Bintang Republik Indonesia Adipurna, penghargaan tertinggi di negeri ini.

Ruangan Persemayaman: Menghormati Kenangan

Ruangan berikutnya adalah tempat Habibie dan Ainun disemayamkan sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Untuk menjaga nilai sejarah dan keaslian suasananya, ruangan ini diberi pembatas dan tidak boleh dimasuki pengunjung. Di sini, terlihat sofa dan berbagai foto yang menggambarkan kemesraan mereka berdua. Dibangun pada tahun 1978, ruangan ini memancarkan pesan cinta yang mendalam: cinta kepada Ilahi, sesama manusia, dan karya ciptaan manusia.

Pengunjung dapat merasakan “kehadiran” Habibie melalui kain beraroma parfum khasnya. Habibie dikenal sangat menyukai parfum dan memiliki kebiasaan menyemprotkannya ke badan, udara, bahkan pipi. Puteri Habibie, cucu dari almarhum, mengungkapkan bahwa kebiasaan ini menjadi salah satu ciri khas sang eyang.

Foyer 3: Ruang Ramah Tamah

Dekat dengan ruang persemayaman, terdapat Foyer 3, ruangan yang dilengkapi meja panjang dan sofa besar. Di sinilah Habibie menerima tamu undangan, mengadakan rapat kabinet tidak resmi, hingga menyambut ribuan orang saat Open House di hari raya Idulfitri. Ruangan ini mencerminkan keramahan dan keterbukaan Habibie dan Ainun, yang menerima semua kalangan, mulai dari pejabat tinggi hingga masyarakat biasa.

Jembatan Pencerahan dan Perpustakaan

Salah satu area yang menarik di Wisma Habibie Ainun adalah jembatan kecil yang membelah dua kolam ikan besar. Jembatan ini disebut Jembatan Pencerahan, yang menggambarkan pentingnya menghubungkan iman dan takwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Simbolisme ini semakin terasa dengan perpustakaan yang berada di depan jembatan.

Di perpustakaan tersebut, terdapat sekitar 5.000 koleksi buku yang mencerminkan minat besar Habibie terhadap teknologi dan budaya. Meski dikenal sebagai teknokrat ulung, perhatian Habibie terhadap budaya menunjukkan keseimbangan yang harmonis antara inovasi dan nilai-nilai tradisional.

Menghidupkan Warisan Habibie Ainun

Wisma Habibie Ainun bukan sekadar rumah, melainkan museum hidup yang mengabadikan perjalanan cinta, dedikasi, dan perjuangan Habibie dan Ainun. Bagi pengunjung, ini adalah kesempatan untuk menyelami sejarah bangsa sekaligus memahami nilai-nilai yang diwariskan oleh pasangan legendaris ini.

Bagi Anda yang ingin merasakan langsung nuansa sejarah dan cinta di Wisma Habibie Ainun, jangan lewatkan kesempatan untuk mengikuti tur eksklusif ini. Jadikan kunjungan Anda sebagai momen berharga untuk mengenang salah satu tokoh besar Indonesia dan memahami lebih dalam arti cinta, dedikasi, dan pengabdian.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post