TransparanNews, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa kualitas pelayanan ibadah haji tahun 1446 H/2025 akan tetap terjaga meskipun pemerintah berupaya menekan biaya pelaksanaannya. Pemerintah tengah melakukan berbagai langkah efisiensi guna memberikan kemudahan kepada calon jemaah haji tanpa mengurangi kualitas layanan.
“Kita membicarakan banyak hal, kira-kira apa yang bisa membuat jemaah haji lebih nyaman, lebih tenang, dan yang paling penting juga adalah lebih murah. Tapi murahnya bukan berarti mengurangi kualitas pelayanan,” ujar Nasaruddin dalam pernyataannya yang dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Sabtu (28/12/2024).
Strategi Efisiensi Biaya
Salah satu upaya yang dibahas untuk menekan biaya haji adalah dengan mempersingkat masa tinggal jemaah di Tanah Suci. Hal ini diharapkan dapat mengurangi biaya operasional yang cukup signifikan.
Gambar Istimewa : sinar5news.com
“Kami juga berbicara tentang kemungkinan mempersingkat masa tinggal jemaah haji dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, setiap hari tinggal di sana memiliki cost tertentu yang cukup besar,” jelas Nasaruddin.
Namun, rencana ini tetap memerlukan diskusi lebih lanjut dengan pemerintah Arab Saudi sebagai penyelenggara haji. “Keputusan sepihak tidak bisa dilakukan terkait hal-hal yang menjadi kewenangan Arab Saudi. Tetapi untuk hal-hal dalam negeri, itu menjadi tanggung jawab kita,” tambahnya.
Presiden Prabowo Subianto juga disebut-sebut memberikan perhatian serius terhadap penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Presiden menekankan agar prosesnya berjalan lebih efisien, tertib, dan berkualitas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Fokus pada Kualitas Pelayanan
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Syafi’i turut mendukung langkah ini dengan menegaskan bahwa kualitas ibadah haji tetap menjadi prioritas utama. Menurutnya, Presiden Prabowo menginginkan agar penyelenggaraan haji tidak hanya lebih baik, tetapi juga lebih terjangkau.
“Pada saat yang sama, beliau melihat banyak cost yang bisa dirasionalisasi. Dengan begitu, kualitasnya lebih baik, dan harganya lebih murah,” jelas Romo Syafi’i.
Terkait penurunan biaya haji, Wamenag menyebut bahwa besaran penurunan belum dapat diumumkan. Hal ini memerlukan persetujuan lebih lanjut melalui Panja (Panitia Kerja Haji).
“Hampir bisa dipastikan, ongkos haji tahun ini akan turun. Berapa besarannya? Itu belum bisa disebut sekarang, karena harus ada kesepakatan dengan Panja,” tambahnya.
Harapan Bagi Calon Jemaah
Langkah-langkah efisiensi ini diharapkan mampu meringankan beban calon jemaah haji tanpa mengurangi kenyamanan mereka selama menjalankan ibadah. Dengan adanya pembicaraan intensif antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi, berbagai peluang perbaikan terus diupayakan agar pelaksanaan haji tahun ini bisa menjadi yang terbaik.
“Kami yakin, meskipun ada penyesuaian biaya, kualitas layanan tetap menjadi fokus utama. Semua upaya ini dilakukan untuk memastikan jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan nyaman,” pungkas Nasaruddin.
Pemerintah berharap, dengan langkah-langkah strategis ini, calon jemaah haji dapat menjalani perjalanan ibadah mereka dengan lebih terjangkau namun tetap penuh makna. Keputusan akhir mengenai besaran biaya dan kebijakan terkait lainnya akan segera diumumkan setelah pembahasan dengan pihak terkait selesai dilakukan.