TransparanNews, Jakarta – Langkah baru yang diambil oleh Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung, memberikan angin segar bagi warga ibu kota. Mulai saat ini, taman-taman di Jakarta akan beroperasi selama 24 jam penuh. Kebijakan ini disambut antusias oleh masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan ruang terbuka hijau untuk beraktivitas kapan saja.
Gambar Istimewa : jakarta-tourism.go.id
Pada Minggu (19/1), suasana Taman Suropati di kawasan Menteng terlihat lebih hidup dari biasanya. Berbagai aktivitas seperti olahraga pagi, piknik keluarga, hingga senam kelompok berlangsung dengan meriah. Keputusan untuk memperpanjang jam operasional taman ini diyakini dapat meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta.
Prioritas pada Keamanan dan Kenyamanan
Gubernur Pramono Anung menjelaskan bahwa kebijakan ini tidak hanya tentang memperpanjang jam operasional, tetapi juga memastikan taman-taman tersebut menjadi tempat yang aman dan nyaman. Dalam konferensi persnya, ia menegaskan akan menindak tegas segala bentuk pungutan liar (pungli) yang masih kerap terjadi di area taman maupun fasilitas umum lainnya.
“Taman adalah milik masyarakat, bukan tempat untuk mencari keuntungan pribadi. Pemerintah akan bekerja sama dengan aparat keamanan untuk memberantas pungli dan menjamin keamanan di seluruh taman kota,” ujar Pramono.
Langkah ini juga mencakup peningkatan fasilitas di taman, seperti pencahayaan tambahan, kamera CCTV, dan patroli keamanan rutin. Dengan demikian, warga dapat merasa tenang saat mengunjungi taman, baik pada siang maupun malam hari.
Manfaat Taman 24 Jam untuk Warga
Jam operasional taman yang lebih panjang memiliki dampak positif yang signifikan. Berikut beberapa manfaat yang dapat dirasakan:
- Ruang Beraktivitas Lebih Fleksibel
Dengan taman yang buka sepanjang waktu, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan untuk berolahraga, bersantai, atau sekadar melepas penat kapan saja, termasuk setelah jam kerja. - Peningkatan Interaksi Sosial
Taman menjadi tempat berkumpul yang ideal bagi keluarga, komunitas, atau individu dari berbagai latar belakang. Dengan operasional 24 jam, warga memiliki lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi. - Dukungan untuk Usaha Mikro
Pedagang kecil yang berjualan di sekitar taman juga akan mendapatkan keuntungan dari kebijakan ini. Dengan pengunjung yang datang kapan saja, peluang untuk meningkatkan pendapatan menjadi lebih besar.
Tantangan dan Solusi
Meskipun kebijakan ini membawa banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti potensi gangguan keamanan dan peningkatan volume sampah. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan langkah-langkah strategis, seperti:
- Pengelolaan Sampah yang Efisien: Penambahan tempat sampah di berbagai sudut taman dan pengelolaan sampah yang lebih terjadwal.
- Edukasi Pengunjung: Kampanye kesadaran kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan dan ketertiban di taman.
Respon Masyarakat
Kebijakan ini mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan. Salah satu pengunjung Taman Suropati, Sinta (32), mengungkapkan kegembiraannya, “Saya sering pulang kerja larut malam dan jarang punya waktu ke taman. Dengan kebijakan ini, saya bisa datang kapan saja untuk menikmati suasana yang segar.”
Namun, tidak sedikit juga yang berharap agar pengawasan benar-benar dilakukan secara konsisten. “Harapan kami, pemerintah tidak hanya membuat kebijakan, tapi juga memastikan pelaksanaannya berjalan dengan baik,” ujar Andi (45), warga Menteng.
Komitmen untuk Jakarta yang Lebih Baik
Dengan dimulainya kebijakan taman 24 jam, Jakarta selangkah lebih dekat menjadi kota yang lebih ramah lingkungan dan inklusif. Gubernur Pramono Anung menegaskan bahwa ini baru langkah awal dari rencana besar untuk menghadirkan ruang publik yang lebih berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Kami ingin memastikan setiap warga Jakarta memiliki akses ke ruang terbuka yang layak, aman, dan nyaman kapan saja. Ini adalah komitmen kami untuk Jakarta yang lebih baik,” tutupnya.
Bagi warga Jakarta, kini tidak ada alasan lagi untuk tidak menikmati keindahan taman kota. Dengan kebijakan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan ruang hijau sebagai tempat beraktivitas sekaligus menjaga lingkungan tetap lestari.