Rajaka, Bayi Jerapah Baru di Ragunan Diberi Nama oleh Pj Gubernur DKI

TransparanNews, Jakarta – Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, kini memiliki penghuni baru yang menarik perhatian pengunjung. Bayi jerapah yang lahir pada 3 Desember 2024 telah

Redaksi

TransparanNews, Jakarta – Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, kini memiliki penghuni baru yang menarik perhatian pengunjung. Bayi jerapah yang lahir pada 3 Desember 2024 telah resmi diberi nama oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, pada Rabu (8/1/2025) sore. Nama yang dipilih adalah Rajaka, singkatan dari Ragunan Jakarta, yang sarat akan makna historis dan simbolik.

Gambar Istimewa : espos.id

Makna di Balik Nama Rajaka

Dalam keterangannya kepada awak media, Teguh menjelaskan bahwa nama Rajaka tidak hanya merepresentasikan Taman Margasatwa Ragunan, tetapi juga menjadi lambang perjalanan panjang Jakarta menuju usianya yang ke-500 tahun pada 2027.

“Rajaka itu singkatan dari Ragunan Jakarta. Nama ini juga menjadi harapan menyongsong lima abad Kota Jakarta,” ujar Teguh dengan nada penuh semangat.

Tradisi Unik di Ragunan: Memberi Nama Satwa

Pemberian nama satwa di Ragunan telah menjadi tradisi unik yang dilakukan oleh setiap gubernur DKI Jakarta. Sebelumnya, Pj Gubernur Heru Budi Hartono juga sempat memberikan nama seekor jerapah dan seekor gajah di Ragunan. Kala itu, Heru menamai jerapah tersebut Tazoo, yang diambil dari nama kebun binatang asalnya, Taronga Zoo, Australia.

Tazoo sendiri merupakan anak dari pasangan jerapah bernama Dirgah dan Ayuri70. Kedua nama ini diberikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pasangan jerapah tersebut sebelumnya juga telah melahirkan anak pertama yang diberi nama Julang oleh mantan Gubernur Anies Baswedan.

Kelahiran Rajaka: Tambahan Berharga untuk Konservasi

Kehadiran Rajaka menjadi kabar gembira bagi Taman Margasatwa Ragunan yang terus berupaya menjaga kelestarian satwa langka. Lahir pada awal Desember 2024, bayi jerapah ini menambah koleksi jerapah di Ragunan, sekaligus menjadi simbol keberlanjutan program konservasi yang dijalankan taman margasatwa tersebut.

Menurut keterangan pihak pengelola Ragunan, Rajaka dalam kondisi sehat dan dirawat dengan baik oleh tim medis satwa. Pemantauan kesehatan bayi jerapah ini dilakukan secara intensif untuk memastikan pertumbuhannya berjalan optimal.

Antusiasme Pengunjung Meningkat

Sejak pengumuman nama Rajaka, antusiasme pengunjung Ragunan meningkat tajam. Banyak keluarga yang datang untuk melihat langsung bayi jerapah ini, yang kini menjadi daya tarik baru di Ragunan. Kehadiran Rajaka pun diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melestarikan satwa liar.

Konservasi: Tanggung Jawab Bersama

Teguh juga menyampaikan pesan penting terkait konservasi satwa liar. Ia berharap, masyarakat semakin sadar akan tanggung jawab bersama dalam menjaga keberlanjutan ekosistem satwa.

“Taman Margasatwa Ragunan bukan hanya tempat hiburan, tetapi juga pusat edukasi dan konservasi. Mari bersama-sama kita jaga kelestarian alam untuk generasi mendatang,” tutup Teguh.

Dengan nama Rajaka, bayi jerapah di Ragunan kini menjadi simbol harapan baru bagi Jakarta yang tengah bersiap menyambut usia ke-500 tahun. Tradisi pemberian nama satwa yang dijalankan gubernur DKI menjadi wujud nyata kepedulian terhadap konservasi. Selain menambah daya tarik wisata, ini juga mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan satwa liar untuk masa depan.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post