TransparanNews, Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B yang menghubungkan Velodrome ke Manggarai kini telah mencapai progres 42,3 persen per Desember 2024. Direktur Proyek LRT Jakarta Fase 1B, Ramdani Akbar, memastikan bahwa pencapaian ini sejalan dengan target meskipun menghadapi kendala cuaca dan padatnya lalu lintas di wilayah proyek.
“Deviasi progres pekerjaan masih sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama Waskita-Nindya-LRS (WNL KSO),” ujar Ramdani dalam keterangannya pada Minggu (12/1/2025).
Gambar Istimewa : kompas.com
Ramdani optimis proyek ini akan selesai sesuai jadwal pada Agustus 2026. Ia juga menekankan pentingnya akselerasi pekerjaan dengan tetap mengedepankan keselamatan dan kualitas konstruksi. “Kami berupaya menyelesaikan proyek ini tepat waktu sambil menjaga kualitas dan keselamatan kerja,” tambahnya.
Fokus pada Stasiun dan Infrastruktur Pendukung
Progres signifikan terlihat di beberapa titik pembangunan. Di Stasiun Rawamangun, pengerjaan telah mencapai tahap penyelesaian arsitektural, seperti pemasangan lantai, dinding, fasad, serta instalasi mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP). Selain itu, eskalator dan jembatan penghubung sisi timur stasiun juga sedang dalam proses pemasangan.
Sementara itu, di Stasiun Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, dan Matraman, fokus pembangunan berada pada tahap penyelesaian pondasi. Setelah itu, pengerjaan akan berlanjut ke pemasangan tiang penyangga jembatan.
Di kawasan Jalan Tambak, telah dipasang 10 span balok jembatan dengan kode P147B-P157B. Proses pengecoran slab deck dan parapet pun tengah berlangsung.
Proyek di Jalan Pemuda, Rawamangun, melibatkan pemasangan steel box girder (SBG) untuk melintasi Tol Wiyoto Wiyono. “Pemasangan SBG P34B-P35B dilakukan sejak 20 Desember 2024 hingga 23 Januari 2025 pada waktu tertentu, yaitu pukul 22.00-04.00,” jelas Ramdani. Untuk mendukung kelancaran proses ini, sebagian jalur di Jalan Pemuda sisi utara dan selatan ditutup sementara demi keselamatan pekerja dan pengguna jalan.
Komitmen Menuju Transportasi Terintegrasi
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen menghadirkan transportasi publik yang andal, nyaman, dan aman, sekaligus memprioritaskan integrasi antarmoda. “Setiap stasiun akan terkoneksi dengan BRT Transjakarta. Sementara itu, di Stasiun Manggarai, integrasi dengan Stasiun Sentral KRL Manggarai akan mempermudah mobilitas masyarakat,” tegas Ramdani.
Proyek ini merupakan salah satu langkah strategis untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global dengan infrastruktur transportasi yang modern dan efisien. Keberadaan LRT diharapkan mampu memberikan solusi atas tantangan mobilitas di ibu kota sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan target rampung pada Agustus 2026, proyek LRT ini menjadi simbol transformasi transportasi Jakarta menuju era baru yang lebih baik. Masyarakat Jakarta pun dapat berharap menikmati moda transportasi yang terintegrasi dan nyaman dalam waktu dekat.
