Jakarta – Nama Diana Kusumastuti, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), muncul sebagai kandidat kuat dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Kehadirannya dalam berbagai pertemuan dengan Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, serta di Hambalang, Bogor, semakin memperkuat spekulasi bahwa Diana akan diberi posisi strategis dalam pemerintahan baru ini.
Rekam Jejak Diana dan Tugas Baru
Diana merupakan salah satu pejabat Kementerian PUPR yang diundang ke kediaman Prabowo pada 15 Oktober 2024. Pertemuan tersebut juga diikuti dengan kehadirannya dalam acara pembekalan untuk calon wakil menteri dan kepala badan di Hambalang Retreat pada 17 Oktober 2024. Kehadirannya di tengah-tengah proses persiapan kabinet ini menimbulkan banyak spekulasi tentang perannya dalam pemerintahan mendatang.
Setelah pertemuan tersebut, Diana memberikan keterangan kepada media bahwa dirinya diminta untuk turut membantu pemerintahan baru dalam menjalankan proyek-proyek infrastruktur yang sedang berjalan. “Tunggu dulu saja. Sebentar lagi ada pelantikan, habis pelantikan,” ujar Diana kepada wartawan pada 18 Oktober 2024, seraya menyiratkan bahwa keputusan akhir akan segera diumumkan.
Komitmen Melanjutkan Proyek IKN
Salah satu pesan utama yang disampaikan oleh Prabowo kepada Diana adalah pentingnya melanjutkan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Proyek ini merupakan salah satu program prioritas pemerintah, dan Prabowo menegaskan komitmennya untuk tetap melanjutkan pembangunan di IKN sebagai bagian dari visi pembangunan jangka panjang.
Gambar Istimewa : imgx.parapuan.co
“IKN jelas lanjut. IKN harus lanjut. Yang lainnya, mestinya ya kayak air dan sebagainya harus lanjut, juga rumah,” ungkap Diana, menegaskan pentingnya kelanjutan proyek infrastruktur dasar di kawasan tersebut. Hal ini mencakup penyediaan air bersih, fasilitas perumahan, dan berbagai kebutuhan infrastruktur lain yang mendukung rencana besar pindahnya pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Peran Penting Diana dalam Pemerintahan Baru
Diana bukanlah orang baru dalam dunia infrastruktur Indonesia. Ia telah menjabat sebagai Dirjen Cipta Karya sejak Desember 2020, dan di bawah kepemimpinannya, banyak proyek infrastruktur skala besar berhasil diselesaikan. Pengalaman Diana di Kementerian PUPR membuatnya menjadi salah satu kandidat potensial yang dianggap mampu menjaga kesinambungan program-program pemerintah, terutama dalam sektor infrastruktur yang krusial.
Dengan latar belakangnya yang kuat, Diana dianggap memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan meneruskan proyek-proyek strategis yang telah berjalan. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Prabowo dan Gibran mempertimbangkan sosoknya untuk menjadi salah satu pembantu presiden di bidang infrastruktur.
Tantangan dan Harapan di Proyek IKN
Meskipun demikian, proyek IKN bukan tanpa tantangan. Pindahnya pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan Timur telah menuai berbagai reaksi dari masyarakat dan pengamat, terutama terkait pendanaan, kesiapan infrastruktur, dan dampak sosial yang ditimbulkan. Diana memahami bahwa melanjutkan proyek IKN memerlukan perencanaan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah.
“Ini bukan proyek biasa, melainkan transformasi besar bagi Indonesia,” kata Diana dalam salah satu pernyataannya. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk memastikan IKN dapat menjadi pusat pemerintahan yang modern dan berkelanjutan. Diana juga menggarisbawahi bahwa kelanjutan proyek ini akan membantu mengurangi beban Jakarta sebagai ibu kota yang selama ini menjadi pusat segalanya di Indonesia.
Menuju Pengumuman Kabinet Baru
Menjelang pengumuman kabinet pada 20 Oktober 2024, publik terus memantau siapa saja yang akan menduduki posisi strategis dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Nama Diana semakin mencuat sebagai calon kuat yang dianggap mampu membawa perubahan positif dalam sektor infrastruktur, terutama dalam melanjutkan proyek-proyek besar seperti IKN. Keputusan yang diambil oleh Prabowo dan Gibran dalam penunjukan ini akan menjadi penentu arah kebijakan infrastruktur Indonesia dalam lima tahun ke depan.
IKN sendiri menjadi simbol dari visi pemerintahan baru yang ingin menciptakan pusat pemerintahan yang lebih terdesentralisasi dan modern. Melalui tangan Diana, proyek ini diharapkan dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Timur.