TransparanNews, Jakarta – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rany Mauliani, menegaskan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno, tidak diwajibkan menghadiri rapat paripurna penyampaian penetapan mereka pada Selasa, 14 Januari 2025. Rapat tersebut bertujuan untuk menyampaikan hasil penetapan pasangan calon terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
Gambar Istimewa : tempo.co
“Rapat ini hanya bersifat penyampaian dari KPU. Kasihan kalau mereka harus hadir, nanti pulang lagi. Itu seperti hanya menjadi pajangan saja,” ujar Rany saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Senin, 13 Januari 2025.
Menurut jadwal, rapat paripurna tersebut akan dimulai pukul 10.00 WIB. Agenda ini akan digelar bersamaan dengan paripurna penutupan dan pembukaan masa sidang DPRD. Hal ini menjadi momen penting dalam proses transisi pemerintahan di Jakarta setelah Pilkada serentak 2024.
Keputusan Resmi KPU DKI Jakarta
KPU DKI Jakarta telah menetapkan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih periode 2025-2030. Penetapan ini diumumkan pada 9 Januari 2025 berdasarkan Keputusan KPU DKI Jakarta Nomor 9 Tahun 2025.
Ketua KPU DKI Jakarta, Wahyu Dinata, dalam keterangannya menyebutkan bahwa pasangan dengan nomor urut 3 ini berhasil memperoleh suara terbanyak, yaitu 2.183.239 suara atau setara dengan 50,07% dari total suara sah.
“Menetapkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor urut 3, Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M. dan H. Rano Karno, S.IP. (Si Doel), sebagai pasangan terpilih. Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan,” ujar Wahyu.
Proses Transisi Pemerintahan
Penetapan ini menandai langkah awal transisi pemerintahan dari gubernur sebelumnya kepada pasangan terpilih. Dalam beberapa minggu ke depan, sejumlah agenda penting akan dilaksanakan, termasuk pelantikan yang dijadwalkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Meskipun tidak diwajibkan hadir, Pramono dan Rano diperkirakan akan tetap memantau jalannya paripurna. Kehadiran fisik mereka dianggap tidak krusial karena agenda ini hanya bersifat penyampaian administratif.
Antusiasme Publik terhadap Pemimpin Baru
Publik Jakarta menyambut antusias kepemimpinan baru ini. Pramono Anung, yang dikenal dengan pengalaman panjangnya di pemerintahan, dan Rano Karno, seorang tokoh populer yang juga memiliki latar belakang politik, diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi ibu kota. Dengan perolehan suara mayoritas, pasangan ini mendapat legitimasi kuat dari warga Jakarta.
“Kami optimis dapat menjalankan amanah ini dengan baik. Fokus utama kami adalah menyelesaikan masalah-masalah krusial di Jakarta, seperti transportasi, banjir, dan ketimpangan sosial,” kata Pramono dalam salah satu wawancara pasca-penetapan.
Agenda Selanjutnya
Setelah rapat paripurna ini, perhatian akan tertuju pada persiapan pelantikan yang direncanakan berlangsung dalam beberapa minggu ke depan. DPRD DKI Jakarta dan KPU akan terus berkoordinasi untuk memastikan seluruh proses berjalan lancar.
Dengan segala dinamika yang terjadi, pemerintahan baru diharapkan mampu menjawab ekspektasi masyarakat dan menghadirkan solusi atas tantangan yang dihadapi Jakarta. Momentum ini menjadi langkah awal bagi Pramono Anung dan Rano Karno untuk mewujudkan visi mereka demi kemajuan ibu kota.
Tetap ikuti berita terbaru hanya di sini untuk mendapatkan informasi terpercaya seputar perkembangan politik dan pemerintahan Jakarta.