TransparanNews, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung, mengumumkan rencana program inovatif yang bertujuan untuk memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Jakarta. Ia berkomitmen untuk melibatkan kantin-kantin UMKM dalam pelaksanaan program Sarapan Gratis di sekolah-sekolah. Program ini menjadi salah satu langkah strategis yang diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, tidak hanya untuk siswa tetapi juga bagi pelaku UMKM lokal.
“Termasuk untuk makanan sarapan pagi. Di sekolah-sekolah, saya akan mendayagunakan kantin-kantin UMKM setempat untuk yang menyiapkan,” ujar Pramono dalam acara di Jakarta Timur pada Sabtu (1/2/2025).
Langkah ini sekaligus menjadi jawaban atas keluhan para pedagang kantin yang merasa dirugikan oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelumnya. Program MBG yang digagas pemerintah pusat dinilai membuat pendapatan pedagang kantin sekolah menurun signifikan. Dengan pendekatan baru di era Pramono Anung dan Rano Karno, para pelaku UMKM akan mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi secara langsung dalam penyediaan sarapan gratis bagi siswa.
UMKM Sebagai Penggerak Ekonomi Lokal
Dalam keterangannya, Pramono menegaskan bahwa program ini tidak akan melibatkan vendor besar. Ia ingin memastikan bahwa perekonomian masyarakat kecil bisa ikut terdorong melalui kebijakan ini.
“Bukan vendor besar. Bukan vendor besar,” tegas Pramono, menekankan komitmennya untuk memprioritaskan UMKM sebagai mitra utama dalam program ini.
Dengan melibatkan UMKM lokal, Pramono berharap program ini dapat menciptakan efek domino yang positif. Selain memberikan gizi yang baik bagi siswa, langkah ini juga diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian daerah, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan para pelaku usaha kecil.
Evaluasi Program Sebelumnya
Sebelum ini, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan oleh pemerintah pusat telah menerima kritik dari pedagang kantin sekolah. Mereka mengeluhkan adanya penurunan penjualan karena siswa mendapatkan makanan secara gratis dari program tersebut.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, telah menanggapi keluhan ini dengan menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap dampak yang ditimbulkan program MBG. “Terkait dengan kantin sekolah yang mungkin mengeluh karena kemudian mengalami penurunan pembelian, itu pastinya akan dievaluasi,” ucap Teguh kepada wartawan di Jakarta Utara pada Senin (13/1/2025).
Namun, Pramono Anung tampaknya sudah memiliki solusi yang lebih konkret dengan memberdayakan kantin UMKM sebagai bagian integral dari program Sarapan Gratis. Dengan demikian, tidak hanya kebutuhan siswa yang terpenuhi, tetapi juga keberlangsungan usaha kecil tetap terjaga.
Dua Program Makan Gratis di Jakarta
Dalam masa kepemimpinannya, Pramono Anung dan Rano Karno akan menjalankan dua program makan gratis sekaligus. Pertama adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan inisiatif dari pemerintah pusat, dan kedua adalah program Sarapan Gratis yang difokuskan pada pelibatan UMKM lokal.
Melalui dua program ini, warga Jakarta akan menikmati manfaat ganda, baik dari segi pemenuhan kebutuhan nutrisi maupun dari aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa semua pihak mendapatkan manfaat, baik siswa maupun pelaku usaha kecil,” ujar Pramono.
Program Sarapan Gratis yang digagas oleh Pramono Anung tidak hanya menjadi solusi atas keluhan para pedagang kantin, tetapi juga membuka peluang besar bagi UMKM untuk berkembang. Dengan pendekatan yang melibatkan pelaku usaha lokal, program ini diharapkan mampu menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Selain meningkatkan gizi siswa, program ini juga menjadi salah satu cara untuk menggerakkan ekonomi masyarakat kecil di Jakarta. Langkah strategis ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah dapat mengintegrasikan kebijakan sosial dan ekonomi secara efektif demi kesejahteraan bersama.