Awal Kejadian: Pengamen Waria Marah Karena Tidak Diberi Uang
Kejadian bermula ketika pengamen waria tersebut memaksa meminta uang kepada pegawai apotek. Namun, permintaannya tidak dipenuhi, yang membuatnya marah dan melontarkan kata-kata kasar kepada petugas apotek. Kapolsek Kembangan, Kompol M. Taufik Iksan, membenarkan laporan ini. “Betul, kami sedang menyelidiki pelaku,” ujarnya pada Minggu (26/1/2025).
Kemarahan Berlanjut dan Video Viral di Media Sosial
Keesokan harinya, pengamen waria itu kembali datang ke apotek dan kembali meluapkan amarahnya. Pegawai apotek yang merasa terganggu sempat merekam kejadian tersebut, yang kemudian menjadi viral di media sosial. Dalam video pertama, terlihat waria itu marah karena tidak diberikan uang. Sedangkan video kedua merekam momen saat dia semakin marah karena videonya telah viral.
“Video pertama dan kedua melibatkan korban yang berbeda. Kejadian ini bermula dari permintaan uang seribu rupiah yang tidak dipenuhi,” jelas Taufik. “Kemudian, setelah videonya viral, pelaku datang lagi dan membuat video kedua. Saat ini, kami sedang mencari pelaku yang biasa mengamen di sekitar apotek.”
Langkah Polisi dan Pemeriksaan Saksi
Polisi telah menerima laporan dari dua korban yang diantar oleh pemilik apotek. Taufik menegaskan bahwa meskipun tidak ada kekerasan fisik dalam kejadian ini, pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk menyelidiki kasus tersebut. “Tidak ada penganiayaan. Namun, kami telah mengambil rekaman CCTV dan memeriksa tiga saksi untuk membantu proses penyelidikan,” imbuhnya.
Riwayat Pelaku: Pernah Ditangkap Satpol PP
Dalam proses pendalaman kasus, polisi menemukan bahwa pengamen waria tersebut sudah beberapa kali ditangkap oleh Satpol PP Kalideres dan dibina oleh Dinas Sosial Jakarta Barat. “Pelaku pernah diamankan oleh Satpol PP Kalideres dan diserahkan ke Dinas Sosial pada September 2024,” ungkap Taufik.
Upaya Menyelesaikan Kasus
Polisi kini terus berupaya menemukan pelaku dan berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Taufik menekankan pentingnya kerja sama masyarakat dalam melaporkan kejadian yang meresahkan agar dapat segera ditindaklanjuti.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa ketertiban di ruang publik memerlukan perhatian semua pihak, termasuk penanganan tepat terhadap kelompok-kelompok rentan seperti pengamen jalanan. Masyarakat pun diimbau untuk bijak dalam menyikapi situasi ini dan tidak memperkeruh keadaan melalui media sosial.
Dengan langkah tegas dari pihak kepolisian dan dukungan masyarakat, diharapkan permasalahan ini segera menemukan solusi terbaik untuk semua pihak.