TransparanNews, Jakarta – Mantan Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Syamsuddin Haris, kembali menegaskan pentingnya keberanian dalam menjalankan tugas pemberantasan korupsi di Indonesia. Dalam pandangannya, pimpinan KPK periode 2024-2029 harus memiliki tekad besar untuk menjaga marwah lembaga antirasuah di tengah derasnya tekanan politik.
“Semoga pimpinan KPK yang baru memiliki nyali besar dalam pemberantasan korupsi,” ujar Syamsuddin kepada media pada Rabu (1/1/2025). Ia menambahkan bahwa salah satu indikator keberanian ini adalah ketegasan dalam menolak segala bentuk tekanan politik, baik dari pihak internal maupun eksternal.
Kunci Mempertahankan Independensi KPK
Syamsuddin menekankan bahwa keteguhan untuk menolak intervensi politik merupakan langkah vital agar KPK tetap independen. “Hanya dengan menutup mata terhadap tekanan politik, KPK dapat mempertahankan integritasnya dari intimidasi, pengaruh, dan politisasi pihak luar,” tuturnya.
Pernyataan ini juga menjadi kritik terhadap kepemimpinan KPK periode 2019-2024 yang dinilai kurang berani. Menjelang akhir masa jabatannya sebagai pengawas KPK, Syamsuddin menyebut bahwa keberanian para pimpinan sebelumnya masih tergolong minim. “Kalau ditanya apakah pimpinan KPK punya nyali? Mungkin ada, tapi nyalinya masih kecil,” ujarnya.
Tanggapan Wakil Ketua KPK
Merespons kritik tersebut, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah anggapan bahwa pimpinan KPK kurang bernyali. Ia menegaskan bahwa tindakan lembaga antirasuah selalu mempertimbangkan hak asasi manusia (HAM) dalam proses penegakan hukum.
“Penegakan hukum bukan sekadar soal berani atau tidak. Semua tindakan harus merujuk pada hukum formil dan materil yang berlaku,” jelas Tanak. Menurutnya, setiap langkah yang diambil oleh KPK tidak boleh gegabah agar tidak melanggar prinsip-prinsip HAM.
Tanak juga memastikan bahwa dalam setiap kasus dugaan tindak pidana korupsi, KPK tetap menjalankan prosedur sesuai standar. “Kami akan melakukan penyelidikan dan penyidikan dengan mencari bukti kuat untuk mengungkap siapa pelaku sebenarnya,” tandasnya.
Tantangan Pimpinan KPK ke Depan
Pimpinan baru KPK menghadapi tantangan besar di tengah meningkatnya tekanan politik dan ekspektasi publik. Dengan komitmen kuat terhadap pemberantasan korupsi, mereka dituntut untuk membuktikan keberanian sekaligus profesionalisme dalam menjalankan tugas.
Harapan agar KPK tetap menjadi lembaga yang independen dan kredibel menjadi suara banyak pihak. Hal ini menjadi ujian besar bagi pimpinan periode 2024-2029 untuk membawa KPK menuju era yang lebih transparan, tegas, dan berintegritas. Masyarakat pun menanti langkah konkret KPK dalam menindak kasus korupsi tanpa pandang bulu.
Dengan menjaga integritas dan keberanian, KPK diharapkan mampu menjadi benteng terakhir dalam memberantas korupsi di tanah air. Keberhasilan lembaga ini akan menjadi indikator sejauh mana Indonesia dapat membangun pemerintahan yang bersih dan berwibawa.