TransparanNews, TANGERANG SELATAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah terus menjadi perhatian masyarakat. Salah satu fokus utama dalam pelaksanaannya adalah memastikan bahwa menu makanan yang disediakan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Dalam keterangannya kepada wartawan, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen penuh untuk menyusun menu yang sesuai dengan panduan gizi nasional. “Referensi utama dalam menyusun menu ini adalah AKG dari BGN. Kami pastikan bahwa nutrisi yang diberikan seimbang dan sesuai dengan kebutuhan,” ujar Adita di SDN Lengkong Gudang, Tangerang Selatan, pada Senin (13/1/2025).
Menu Variatif dan Berbasis Lokal
Meskipun AKG menjadi acuan utama, Adita menekankan bahwa menu di setiap daerah akan disesuaikan dengan kondisi lokal. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa bahan makanan yang digunakan mudah diakses di wilayah masing-masing. “Setiap daerah memiliki ketersediaan bahan makanan yang berbeda. Oleh karena itu, menu yang disajikan juga akan bervariasi, menyesuaikan potensi lokal dan kebiasaan masyarakat setempat,” jelasnya.
Gambar Istimewa : betanews.id
Menurut Adita, keberagaman menu ini bukan hanya soal ketersediaan bahan makanan, tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan program. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal, pemerintah berharap dapat mendorong keterlibatan masyarakat dalam mendukung keberhasilan program MBG.
Komposisi Nutrisi Seimbang Jadi Prioritas
Lebih lanjut, Adita menjelaskan bahwa komposisi nutrisi dalam setiap porsi makanan telah melalui pengawasan ketat untuk memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang. “Kami memastikan bahwa dalam setiap menu terdapat unsur karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang cukup. Ini sesuai dengan pedoman AKG yang telah dirumuskan oleh BGN,” tambahnya.
Ia juga menyebut bahwa evaluasi dan masukan dari masyarakat sangat penting untuk memperbaiki kualitas program ini. “Kami sangat terbuka dengan berbagai masukan dari masyarakat agar program ini benar-benar memberikan manfaat maksimal, terutama bagi anak-anak yang menjadi penerima utama,” ujarnya.
Dukungan Masyarakat dan Kolaborasi Daerah
Keberhasilan program ini tak lepas dari dukungan masyarakat dan kolaborasi dengan pemerintah daerah. Adita menyatakan, keterlibatan pemerintah daerah dalam mendistribusikan dan menyusun menu berbasis lokal sangat krusial. “Ini bukan hanya tentang makanan bergizi, tetapi juga tentang membangun sistem yang berkelanjutan, melibatkan pemerintah daerah, sekolah, dan komunitas lokal,” katanya.
Komitmen Pemerintah untuk Gizi yang Lebih Baik
Dengan adanya program MBG, pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan gizi. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka malnutrisi, terutama di kalangan anak-anak dan kelompok rentan lainnya.
Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu upaya nyata pemerintah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat. Dengan pendekatan berbasis data dan kolaborasi lintas sektor, pemerintah optimistis bahwa kebutuhan gizi masyarakat akan terpenuhi secara merata di seluruh penjuru negeri.
