TransparanNews, Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, baru saja mengemban amanah besar setelah dilantik ke jabatannya yang baru. Sebagai mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie memiliki visi yang kuat untuk mendorong transformasi digital di sektor koperasi. Salah satu fokus utama yang akan ia jalankan adalah digitalisasi koperasi, sebuah langkah strategis yang dinilai sangat penting untuk meningkatkan daya saing koperasi di era digital yang terus berkembang.
Dalam pernyataannya pada Senin (21/10), Budi Arie dengan tegas menyampaikan bahwa digitalisasi koperasi menjadi prioritas dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya. Selain mendorong penerapan teknologi digital, ia juga berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola dan meningkatkan sumber daya manusia di lingkungan koperasi.
Tantangan Digitalisasi Koperasi
Transformasi digital koperasi tidaklah mudah. Meskipun upaya pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM sudah dilakukan dengan meluncurkan platform IDX COOP, yang bertujuan menghubungkan koperasi dengan penyedia teknologi, tingkat adopsi teknologi di kalangan koperasi masih sangat rendah. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kompas pada tahun 2021, dari 123 ribu koperasi aktif di Indonesia, hanya 0,73% yang telah mengadopsi teknologi digital dalam operasionalnya.
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id
Angka yang kecil ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah rendahnya literasi digital di kalangan pengelola koperasi. Para pengurus koperasi masih menghadapi kendala dalam memahami dan memanfaatkan teknologi untuk memperkuat bisnis mereka. Hal ini menjadi tantangan utama bagi Budi Arie untuk mengubah pola pikir dan meningkatkan keterampilan pengelola koperasi agar bisa lebih siap menghadapi persaingan di era digital.
Digitalisasi sebagai Kunci Daya Saing
Pemerintah melihat digitalisasi sebagai langkah strategis untuk memperkuat koperasi di masa depan, terutama mengingat potensi besar yang dimiliki oleh ekonomi digital di Indonesia. Menurut proyeksi, ekonomi digital Indonesia akan mencapai nilai Rp 1.700 triliun pada tahun 2025. Dengan penetrasi internet yang sudah mencapai 77% dari populasi, serta tingginya angka masyarakat yang sudah terbiasa berbelanja daring, koperasi perlu beradaptasi dengan kebutuhan konsumen yang semakin mengandalkan teknologi digital.
Generasi Milenial dan Zilenial yang mendominasi penduduk Indonesia, dengan persentase gabungan mencapai 53,81%, menjadi target utama dari transformasi digital koperasi. Kelompok generasi ini adalah pengguna internet aktif yang menginginkan layanan yang cepat, mudah diakses, dan tersedia kapan saja melalui ponsel. Oleh karena itu, koperasi yang tidak segera beradaptasi dengan kebutuhan digital generasi ini akan kesulitan untuk tetap relevan dan kompetitif.
Langkah-Langkah Awal Budi Arie
Dalam menghadapi tantangan ini, Budi Arie telah menyusun rencana konkret untuk mempercepat digitalisasi koperasi. Salah satu program utama adalah memperkuat kerjasama dengan penyedia teknologi serta memberikan pelatihan khusus kepada pengelola koperasi tentang pentingnya literasi digital. Selain itu, Budi juga berencana untuk menyediakan platform digital yang lebih mudah diakses dan dioperasikan oleh koperasi, sehingga mereka bisa langsung merasakan manfaat dari digitalisasi.
Pemerintah juga akan mendorong kolaborasi antara koperasi dengan e-commerce dan platform digital lainnya, yang memungkinkan koperasi untuk lebih terhubung dengan pasar daring. Dengan cara ini, koperasi diharapkan dapat memperluas jaringan pasar mereka dan menarik minat dari generasi muda yang cenderung lebih memilih berbelanja secara online.
Komitmen pada Tata Kelola dan SDM
Selain digitalisasi, Budi Arie juga menegaskan pentingnya perbaikan tata kelola koperasi. Menurutnya, tata kelola yang baik akan menjadi fondasi kuat dalam menciptakan koperasi yang kompetitif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, ia berencana untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja koperasi di seluruh Indonesia, serta memberikan pelatihan kepada pengelola koperasi agar lebih profesional dan berorientasi pada hasil.
Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), Budi Arie akan fokus pada pengembangan kemampuan pengelola koperasi agar lebih melek teknologi dan mampu menghadapi tantangan era digital. Dengan SDM yang unggul, koperasi di Indonesia diharapkan bisa bersaing di kancah nasional maupun internasional.
Harapan untuk Koperasi di Masa Depan
Dengan berbagai langkah strategis yang disusun oleh Budi Arie Setiadi, koperasi di Indonesia diharapkan bisa bangkit dan memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi digital. Keberhasilan digitalisasi koperasi bukan hanya akan meningkatkan daya saing, tetapi juga akan memperkuat posisi koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi nasional yang inklusif.
Digitalisasi koperasi adalah sebuah keniscayaan. Dengan dukungan pemerintah dan komitmen yang kuat dari para pengelola koperasi, harapan untuk melihat koperasi Indonesia bersinar di era digital semakin mendekati kenyataan.