TransparanNews, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus berupaya menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan multikultural demi membangun generasi muda Indonesia yang cerdas, religius, dan toleran. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyampaikan komitmen ini dalam kunjungannya ke Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda di Medan, Sumatera Utara.
Mengintegrasikan Kebhinekaan dalam Pendidikan
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa pendidikan inklusif adalah fondasi untuk menciptakan masyarakat yang rukun dan bersatu. Ia menyatakan bahwa satuan pendidikan harus menjadi tempat bertemunya anak-anak dari berbagai latar belakang untuk belajar bersama dan meraih cita-cita mereka.
Gambar Istimewa : pikiran-rakyat.com
“Kami ingin memastikan bahwa sekolah menjadi wadah di mana anak-anak Indonesia, tanpa memandang latar belakang, dapat belajar dengan gembira dan tumbuh menjadi generasi hebat,” ujar Abdul Mu’ti, Senin (25/11/2024).
Menurutnya, Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda adalah contoh nyata keberhasilan integrasi pendidikan multikultural. Yayasan ini memprioritaskan nilai-nilai keberagaman dan toleransi dalam setiap aspek pembelajarannya.
Pendidikan Multikultural sebagai Pilar Utama
Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda memiliki misi untuk mendidik generasi muda Indonesia agar menghargai keberagaman budaya dan agama. Beberapa program unggulan yayasan ini meliputi:
- Doa lintas agama: Mengajarkan toleransi dengan melibatkan siswa dari berbagai keyakinan.
- Integrasi nilai multikultural: Nilai keberagaman disisipkan dalam setiap mata pelajaran.
- Kelas agama bersama: Diskusi lintas agama untuk membangun pemahaman yang inklusif.
- Ekstrakurikuler berbasis multikultural: Meliputi kegiatan seni, literasi, dan sains yang mendorong kreativitas sekaligus pemahaman budaya.
- Kurukulum nasional yang dikembangkan: Menyesuaikan visi dan misi sekolah yang berbasis pada nilai-nilai toleransi dan inklusi.
Program-program ini bertujuan menanamkan rasa saling menghormati sejak dini, menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga humanis dalam pergaulan sosial.
Komitmen untuk Pendidikan Tanpa Diskriminasi
Pendiri yayasan sekaligus Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, menyampaikan bahwa model pendidikan seperti yang diterapkan di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda harus menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Indonesia.
“Sekolah ini mengajarkan kebhinekaan, toleransi, dan memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” ungkap Sofyan Tan.
Sejak berdiri pada tahun 1987, yayasan ini telah membuka akses pendidikan bagi ribuan anak tanpa memandang latar belakang ekonomi atau sosial mereka. Yayasan juga menyediakan program beasiswa untuk mendukung siswa berprestasi yang kurang mampu secara finansial.
Membangun Masa Depan Generasi Hebat
Langkah Kemendikdasmen yang mendorong pendidikan inklusif dan multikultural tidak hanya penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga memperkuat persatuan bangsa. Dengan menciptakan sistem pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai keberagaman, anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri, toleran, dan berdaya saing di kancah global.
Visi ini sejalan dengan misi Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda yang terus berupaya mempersiapkan generasi muda sebagai agen perubahan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan. Dengan pendekatan inklusif dan multikultural, Indonesia dapat membangun generasi hebat yang siap menghadapi tantangan zaman.
