Melihat Lebih Dekat Terowongan Silaturahim Antara Katedral dan Istiqlal

TransparanNews, Pada hari Rabu, 25 Desember 2024, suasana di Masjid Istiqlal, Jakarta, terasa berbeda. Puluhan warga berjalan melintasi Terowongan Silaturahim, sebuah penghubung istimewa yang menghubungkan

Redaksi

TransparanNews, Pada hari Rabu, 25 Desember 2024, suasana di Masjid Istiqlal, Jakarta, terasa berbeda. Puluhan warga berjalan melintasi Terowongan Silaturahim, sebuah penghubung istimewa yang menghubungkan dua rumah ibadah besar di ibu kota: Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Dengan panjang 28,3 meter dan lebar 4,1 meter, terowongan ini menjadi simbol kuat toleransi dan interaksi lintas agama di Indonesia.

Gambar Istimewa : rm.id

Terowongan Silaturahim dirancang untuk memudahkan akses antara dua tempat ibadah yang hanya dipisahkan oleh jalan raya. Kini, jamaah dari kedua belah pihak dapat melintas dengan aman dan nyaman tanpa harus menghadapi risiko lalu lintas. Arsitektur modern yang diterapkan pada terowongan ini menunjukkan harmoni antara fungsi praktis dan estetika, menjadikannya landmark baru di kawasan tersebut.

Fasilitas yang Menghubungkan dan Mempererat

Tidak hanya sebagai akses penghubung, Terowongan Silaturahim juga difungsikan sebagai ruang interaksi. Di dalamnya terdapat area duduk, penerangan yang terang namun lembut, serta ventilasi yang baik, sehingga memberikan kenyamanan bagi para pengunjung. Hal ini sejalan dengan tujuan utama pembangunannya, yakni sebagai simbol kerukunan antarumat beragama.

Di sepanjang dinding terowongan, terdapat mural dan informasi sejarah mengenai kedua rumah ibadah, memberikan edukasi kepada pengunjung tentang nilai-nilai toleransi yang telah lama ada di Indonesia. Kehadiran elemen-elemen ini memperkuat pesan damai yang ingin disampaikan melalui terowongan tersebut.

Proyek Simbolis untuk Masa Depan

Pembangunan Terowongan Silaturahim merupakan bagian dari proyek revitalisasi Masjid Istiqlal yang dimulai sejak beberapa tahun lalu. Proyek ini juga melibatkan penguatan infrastruktur di sekitar masjid, seperti pelebaran jalan dan peningkatan fasilitas umum. Dengan anggaran yang signifikan, pemerintah berharap terowongan ini tidak hanya menjadi simbol fisik, tetapi juga langkah nyata dalam membangun harmoni antaragama di Indonesia.

Presiden Joko Widodo, saat meresmikan terowongan ini beberapa bulan lalu, menyatakan bahwa “Terowongan Silaturahim adalah wujud nyata dari semangat persatuan yang menjadi identitas bangsa kita.” Ucapan ini mencerminkan harapan bahwa fasilitas ini dapat menginspirasi daerah lain untuk mengadopsi langkah serupa.

Reaksi Positif dari Masyarakat

Warga yang sudah mencoba terowongan ini memberikan respons positif. Banyak yang memuji kenyamanan dan manfaatnya, terutama bagi mereka yang sering menghadiri kegiatan di kedua rumah ibadah. “Ini sangat membantu, terutama saat hari besar keagamaan,” ujar Lina, salah satu pengunjung.

Selain itu, Terowongan Silaturahim juga mulai menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Banyak yang datang tidak hanya untuk melihat keindahan arsitekturnya, tetapi juga untuk merasakan nilai simbolis yang diusungnya. Kehadiran terowongan ini menambah daya tarik wisata religi di Jakarta.

Menjaga Spirit Toleransi

Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa ini, kehadiran Terowongan Silaturahim membawa angin segar. Ini adalah bukti bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk saling memahami dan bekerja sama. Sebaliknya, perbedaan dapat menjadi kekuatan yang memperkaya kehidupan bermasyarakat.

Dengan keberadaan terowongan ini, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral kini tidak hanya menjadi simbol spiritual, tetapi juga simbol persatuan yang menginspirasi. Terowongan Silaturahim mengajarkan kita untuk terus menjaga harmoni, saling menghormati, dan melangkah bersama menuju masa depan yang lebih baik.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post