“Dari angka tersebut, sebanyak 2.139.083 tiket merupakan tiket kereta jarak jauh, atau setara dengan 77 persen dari total kapasitas 2.770.864 tiket yang tersedia. Sementara itu, untuk kereta lokal, sudah terjual 371.872 tiket, yaitu 46 persen dari total kapasitas 801.724 kursi,” ungkap Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.
Gambar Istimewa : kompas.com
Permintaan Tiket Masih Dinamis
Anne menambahkan, angka penjualan tiket akan terus meningkat karena proses pembelian masih berlangsung. “Hingga saat ini, arus keberangkatan kereta api pada masa libur Nataru sudah sangat padat, terutama pada rute-rute favorit,” jelasnya.
Kereta yang menjadi primadona mencakup KA Airlangga, KA Joglosemarkerto, KA Sritanjung, KA Blambangan Ekspres, KA Pariaman Ekspres, KA Rajabasa, dan beberapa lainnya di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera. Bahkan, tingkat okupansi sejumlah kereta telah melampaui 100 persen.
Imbauan untuk Penumpang
Anne mengimbau masyarakat yang belum mendapatkan tiket pada jadwal tertentu untuk segera memanfaatkan alternatif rute dan jadwal lainnya. “Pesan tiket dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi Access by KAI,” ujar Anne.
Lebih lanjut, ia mengingatkan para penumpang untuk memperhatikan aturan mengenai bagasi. Penumpang diizinkan membawa bagasi dengan ketentuan berikut:
- Berat maksimum 20 kg
- Volume maksimum 100 dm³ (dimensi maksimal 70 x 48 x 30 cm)
- Maksimal terdiri dari 4 koli
“Bila ada pelanggaran aturan bagasi saat boarding, penumpang akan dikenakan biaya tambahan. Rp10.000 per kg untuk kelas eksekutif, Rp6.000 per kg untuk kelas bisnis, dan Rp2.000 per kg untuk kelas ekonomi,” tegas Anne.
Pelayanan yang Semakin Mudah
Untuk mendukung kenyamanan perjalanan selama masa libur Nataru, PT KAI juga terus meningkatkan layanan baik dari segi teknologi maupun fasilitas di stasiun. Dengan adanya lonjakan permintaan, KAI berharap masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan lebih bijak dan tetap mematuhi aturan yang berlaku.
Jangan sampai ketinggalan! Pesan tiket kereta api Anda sekarang sebelum kehabisan.