TransparanNews, Bali – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggalakkan upaya pembersihan sampah laut di kawasan perairan Bali. Langkah ini bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan laut sekaligus mendukung keberlanjutan ekosistem pesisir di wilayah tersebut.
Gambar Istimewa : antaranews.com
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan bahwa masalah sampah di laut merupakan tanggung jawab bersama. “Persoalan sampah laut membutuhkan gotong royong dari semua pihak untuk menyelesaikannya,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari Antara.
Sebagai bentuk nyata komitmen, KKP terus mengajak masyarakat pesisir, termasuk nelayan tradisional di Bali, untuk aktif dalam program Bulan Cinta Laut (BCL). Program ini dirancang sebagai gerakan kolektif untuk mengatasi persoalan sampah laut sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan laut.
Kolaborasi Lintas Pihak
Pada acara Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kedonganan, Bali, KKP menyerahkan bantuan berupa 1 unit kendaraan roda tiga dan 10 unit perahu kano kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Simbar Segara. Trenggono menjelaskan bahwa aksi ini merupakan hasil kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang dipimpin oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
“Intinya adalah pemberdayaan masyarakat serta memberikan pemahaman akan pentingnya menjaga ekosistem laut. Melalui program Bulan Cinta Laut, kami bekerja sama dengan nelayan untuk mengurangi sampah di laut,” jelas Trenggono.
Ia juga mengimbau nelayan dan pelaku usaha perikanan untuk selalu membawa kembali sampah logistik yang dibawa saat melaut. Langkah ini penting untuk mencegah pencemaran laut sekaligus melindungi ekosistem laut yang semakin rentan.
Partisipasi Ribuan Relawan
Kegiatan bersih-bersih di Pantai Kedonganan berhasil menarik lebih dari 8.000 peserta, yang terdiri dari komunitas lokal, pelajar, mahasiswa, organisasi lingkungan, serta relawan. Aksi ini mencakup pemungutan sampah, pengumpulan berdasarkan jenis, penimbangan, hingga pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir.
Selain aksi bersih-bersih, KKP bersama Kementerian Lingkungan Hidup, pemerintah daerah, dan lembaga lainnya menggelar rapat koordinasi perdana untuk membahas solusi strategis mengatasi sampah laut di Bali. “Kegiatan seperti ini diharapkan dapat diperluas ke daerah lain di Indonesia,” tambah Trenggono.
Membangun Budaya Gotong Royong
Menurut Trenggono, budaya gotong royong harus menjadi fondasi dalam mengatasi permasalahan sampah laut. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, pembersihan laut dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
Langkah ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya kontribusi individu dalam menjaga kebersihan laut. Aksi nyata seperti mengembalikan sampah logistik saat melaut adalah bentuk sederhana yang memiliki dampak besar terhadap keberlanjutan ekosistem laut.
Harapan untuk Masa Depan
KKP berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menginisiasi gerakan serupa. Tidak hanya untuk membersihkan laut, tetapi juga sebagai upaya membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan laut.
Dengan kolaborasi yang kuat dan dukungan dari semua pihak, harapannya perairan Indonesia, termasuk Bali, dapat terus terjaga kebersihannya, mendukung pariwisata berkelanjutan, serta menjaga ekosistem laut untuk generasi mendatang.