TransparanNews, Volker Turk Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, mengimbau masyarakat internasional untuk mencabut sanksi Barat terhadap Suriah. Menurut Turk, langkah ini diperlukan untuk mendukung proses rekonstruksi dan pemulihan negara yang hancur akibat perang saudara selama bertahun-tahun. Seruan tersebut disampaikan setelah Presiden Bashar al-Assad digulingkan dan meninggalkan negara tersebut, memberikan peluang bagi pemerintahan baru untuk mengambil alih.
Gambar Istimewa : sinarpaginews.com
Saat berkunjung ke Suriah, Turk juga menyoroti pentingnya keadilan transisi bagi para korban perang. “Pembalasan dan dendam tidak pernah menjadi solusi,” ungkapnya, seraya menekankan bahwa upaya ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi negara. Ia mendesak pemerintah baru untuk memastikan hak asasi manusia dihormati dalam setiap langkah pemulihan.
Dukungan dari Pemerintahan Baru Suriah
Dalam kunjungannya, Turk bertemu Ahmad Al Sharaa, pemimpin kelompok Hayat Tahrir Al Sham yang kini menjadi otoritas de facto di Suriah. Al Sharaa menyatakan komitmennya untuk menghormati hak asasi manusia seluruh rakyat Suriah, serta mendorong kohesi sosial dan reformasi kelembagaan yang diperlukan untuk membangun kepercayaan dan stabilitas.
Konflik di Suriah yang dimulai pada 2011 telah mengakibatkan hampir setengah juta orang kehilangan nyawa, sementara jutaan lainnya menjadi pengungsi. Kerusakan infrastruktur yang diakibatkan perang membutuhkan investasi besar-besaran untuk membangun kembali negara tersebut.
Pentingnya Mengakhiri Sanksi
Volker Turk menyoroti dampak sanksi sektoral yang diberlakukan oleh negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa. “Sangat penting untuk mempertimbangkan kembali sanksi ini karena pengaruhnya terhadap kehidupan rakyat Suriah sangat besar,” ujar Turk. Sanksi tersebut, yang diberlakukan sejak awal konflik, dimaksudkan untuk menekan pemerintahan Bashar al-Assad. Namun, dalam praktiknya, sanksi ini juga memperburuk kondisi masyarakat umum yang sudah terpuruk akibat perang.
Turk menggarisbawahi bahwa Suriah masih menghadapi ancaman terhadap integritas teritorial, kemerdekaan, dan kedaulatannya. Oleh karena itu, ia menyerukan kepada seluruh pihak untuk menghormati prinsip-prinsip ini dan mengakhiri konflik yang berkepanjangan.
Harapan untuk Rekonstruksi Suriah
“Rakyat Suriah membutuhkan semua bentuk dukungan untuk membangun kembali negara mereka,” tegas Turk. Ia juga menekankan bahwa perdamaian dan rekonstruksi hanya dapat tercapai jika ada dukungan penuh dari komunitas internasional. Langkah ini mencakup pencabutan sanksi yang menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan dan investasi dalam pembangunan infrastruktur.
Negara-negara Barat sebelumnya khawatir akan akar Islamis dari mantan pemberontak yang kini memimpin pemerintahan sementara. Namun, Turk mengingatkan bahwa fokus utama saat ini harus pada kesejahteraan rakyat Suriah dan masa depan negara tersebut. “Konflik dan permusuhan harus segera diakhiri,” tutupnya dengan penuh harapan.
Dengan situasi yang kian kompleks, dunia kini memandang Suriah dengan harapan baru untuk masa depan yang lebih stabil dan damai. Pencabutan sanksi menjadi langkah awal yang dinilai krusial untuk memperbaiki kehidupan jutaan warga yang terdampak perang.