TransparanNews, Jakarta – Dalam upaya mewujudkan pendidikan gratis dan berkualitas bagi kelompok masyarakat kurang mampu, Kementerian Sosial (Kemensos) menggandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk merealisasikan rencana pembangunan Sekolah Rakyat (SR). Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menyatakan kolaborasi ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan sekolah yang dapat menjadi solusi pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
Kolaborasi untuk Masa Depan Anak Bangsa
Gus Ipul mengungkapkan bahwa gagasan ini berawal dari arahan Presiden Prabowo Subianto dalam rapat koordinasi pemberdayaan masyarakat di Istana Kepresidenan Bogor pada 3 Januari 2024. Presiden meminta Kemensos untuk membangun Sekolah Rakyat sebagai bagian dari upaya mengentaskan kemiskinan.
Gambar Istimewa : promediateknologi.id
“Kedatangan kami ke Kemendikdasmen ini bertujuan untuk meminta dukungan penuh. Kami ingin memastikan bahwa Sekolah Rakyat bisa segera direalisasikan, sehingga anak-anak dari kelompok miskin ekstrem dapat memperoleh pendidikan berkualitas tanpa biaya,” kata Gus Ipul, Rabu (8/1/2025).
Konsep Sekolah Rakyat: Pendidikan dan Nutrisi dalam Satu Atap
Sekolah Rakyat yang direncanakan akan berbentuk sekolah asrama atau boarding school. Dengan konsep ini, siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan gratis, tetapi juga dipastikan mendapatkan asupan gizi yang cukup.
“Tujuan utama kami adalah memutus mata rantai kemiskinan. Jika orang tuanya miskin, jangan sampai anaknya mengalami hal yang sama. Pendidikan menjadi kunci untuk keluar dari siklus ini,” tegas Gus Ipul.
Melalui Sekolah Rakyat, Kemensos berharap dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga sehat secara fisik. Dengan begitu, mereka memiliki bekal yang cukup untuk masa depan yang lebih cerah.
Dukungan Penuh dari Kemendikdasmen
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyambut baik inisiatif dari Kemensos. Ia menegaskan bahwa Kemendikdasmen siap berkolaborasi dalam berbagai aspek untuk mempercepat realisasi Sekolah Rakyat.
“Kami memiliki program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang mendukung anak-anak kurang mampu dan penyandang disabilitas untuk masuk sekolah negeri. Dengan adanya Sekolah Rakyat, akses pendidikan bagi mereka yang selama ini belum tertampung akan semakin luas,” ujar Abdul Mu’ti.
Selain itu, Kemendikdasmen juga memiliki relawan pendidikan yang dapat ditempatkan di daerah terpencil. Relawan ini biasanya bertugas di wilayah-wilayah dengan jumlah penduduk sedikit, yang belum memungkinkan dibangun sekolah formal.
Harapan untuk Masa Depan
Kerja sama antara Kemensos dan Kemendikdasmen ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk memastikan setiap anak Indonesia memiliki akses pendidikan. Dengan pendekatan yang terintegrasi antara pendidikan dan kebutuhan dasar lainnya seperti nutrisi, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi model pendidikan inklusif yang dapat diterapkan di berbagai daerah.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat segera membuahkan hasil. Pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa, dan Sekolah Rakyat akan menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk masyarakat kecil,” tutup Gus Ipul.
Dengan inisiatif ini, Indonesia mengambil langkah besar menuju pemerataan pendidikan yang berkualitas. Sekolah Rakyat tidak hanya menjadi solusi bagi anak-anak dari kelompok miskin ekstrem, tetapi juga menjadi simbol harapan bagi generasi penerus bangsa.