Pembangunan Terminal dan Rehabilitasi
Selama sepuluh tahun terakhir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah berhasil membangun enam terminal tipe A baru serta merenovasi 53 terminal tipe A yang sudah ada. Pembangunan terminal ini tidak hanya berfungsi sebagai titik naik dan turun penumpang, tetapi juga bertujuan untuk menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat.
Gambar Istimewa : setkab.go.id
“Terminal yang dibangun dirancang untuk memberikan jaminan kelaikan kendaraan bus serta kesiapan pengemudi angkutan bus. Kami melakukan ramp check secara rutin dan pemeriksaan kesehatan bagi para pengemudi,” tambah Risyapudin.
Terminal Barang Internasional
Selain terminal penumpang, Kemenhub juga telah mengembangkan tujuh terminal barang internasional di berbagai perbatasan. Hal ini merupakan langkah konkret pemerintah untuk memudahkan arus ekspor dan impor, serta meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan) melalui kemudahan logistik.
Fasilitas Pendukung dan Integrasi Antarmoda
Untuk mendukung integrasi antar moda transportasi, Kemenhub juga telah membangun fasilitas pendukung dan integrasi antarmoda (FASPIM). Ini meliputi tiga trotoar, 30 lajur sepeda, dan 95 halte di beberapa Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Pembangunan tersebut diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antara moda transportasi yang berbeda, baik darat, laut, maupun udara.
Di samping itu, Kemenhub tidak hanya fokus pada transportasi darat, tetapi juga mengembangkan simpul transportasi sungai, danau, dan penyeberangan. Dalam hal ini, pemerintah telah membangun 44 pelabuhan penyeberangan baru, 31 halte sungai, dan 16 pelabuhan danau, yang semuanya bertujuan untuk memperkuat aksesibilitas masyarakat di daerah kepulauan dan 3TP.
Meningkatkan Mobilitas di Wilayah 3TP
Untuk lebih meningkatkan mobilitas di wilayah 3TP, Ditjen Perhubungan Darat meluncurkan program subsidi angkutan perintis. Program ini meliputi subsidi untuk angkutan jalan perintis, angkutan penyeberangan perintis, serta angkutan barang perintis di berbagai pelosok Indonesia. “Program keperintisan ini sangat penting untuk meningkatkan aksesibilitas distribusi orang dan barang, yang pada gilirannya akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi serta menjaga stabilitas harga bahan pokok,” jelas Risyapudin.
Angkutan Lintas Batas Negara
Dalam rangka memperkuat konektivitas antar negara, Kemenhub juga menghadirkan program angkutan lintas batas negara (ALBN). Program ini menyediakan layanan bus yang melintasi perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga. Terdapat dua trayek bus ALBN di Indonesia, yaitu Pontianak-Kuching (Malaysia)-Brunei Darussalam dan Kupang-Dili (Timor Leste). Hal ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas antar negara dan memperkuat hubungan bilateral.
Modernisasi Pelayanan Angkutan Umum Perkotaan
Untuk mengatasi masalah transportasi di perkotaan, Kemenhub mengimplementasikan skema buy the service (BTS) untuk modernisasi pelayanan angkutan umum. Hingga saat ini, program ini telah diterapkan di 11 kota besar. Dalam skema BTS, pemerintah memberikan subsidi untuk pembelian layanan dengan kontrak selama 3 hingga 5 tahun sebagai stimulus. “Kami berharap setelah kontrak berakhir, pemerintah daerah dapat melanjutkan program ini dengan baik,” tambah Risyapudin.
Digitalisasi Layanan Transportasi Darat
Kemenhub juga telah memasuki era digitalisasi dalam layanan transportasi darat. Salah satu inovasi terbaru adalah peluncuran super app Mitra Darat, yang mengintegrasikan semua layanan transportasi darat dalam satu aplikasi. Dengan aplikasi ini, masyarakat dapat mengakses berbagai layanan transportasi dengan lebih mudah dan cepat, termasuk operator bus dan kapal penyeberangan.
Dampak Positif Terhadap Ekonomi dan Pariwisata
Pembangunan infrastruktur transportasi darat yang terintegrasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian, pariwisata, dan aksesibilitas bagi masyarakat. Dengan sinergisitas antara Ditjen Perhubungan Darat dan berbagai pihak terkait, termasuk operator transportasi dan BUMN seperti ASDP, diharapkan pelayanan penyeberangan dan transportasi umum dapat terus ditingkatkan, terutama pada masa-masa penting seperti mudik Lebaran dan Natal-Tahun Baru.
Dengan berbagai upaya ini, Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan transportasi di Indonesia, guna menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan terintegrasi, serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas.