TransparanNews, Pemerintah Indonesia terus memperkuat dukungannya terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Rp 300 triliun pada tahun 2025. Langkah ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Gambar Istimewa : bisnis.com
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa penetapan target ini dilakukan dengan mempertimbangkan kecukupan anggaran subsidi bunga dan marjin KUR pada Tahun Anggaran 2025. “Pemerintah berkomitmen melanjutkan program KUR pada 2025. Target penyaluran KUR ini diharapkan dapat menjangkau lebih dari 2 juta debitur baru dan membantu 1 juta debitur eksisting untuk naik kelas,” ujarnya dalam rapat koordinasi yang digelar pada Selasa (24/12/2024).
Fokus Penyaluran KUR untuk Perluas Akses Pembiayaan
Airlangga menambahkan bahwa program KUR akan difokuskan pada debitur baru, sehingga lebih banyak pelaku UMKM dapat menikmati akses pembiayaan yang terjangkau. Selain itu, pemerintah juga memperkuat program pendampingan guna mendorong “graduasi” debitur, yaitu proses peningkatan kapasitas usaha dan pembiayaan.
“Dengan program ini, UMKM tidak hanya mendapatkan dukungan modal, tetapi juga mampu meningkatkan skala usaha mereka secara berkelanjutan,” lanjut Airlangga.
Keputusan Strategis untuk Penguatan Ekosistem KUR
Dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menko Perekonomian, sejumlah keputusan strategis diambil untuk memperkuat ekosistem penyaluran KUR. Beberapa poin penting meliputi:
- Penataan kelembagaan: Penyesuaian struktur organisasi di kementerian dan lembaga terkait untuk mendukung pelaksanaan KUR.
- Revisi regulasi: Menyetujui perubahan pada Peraturan Menko Pedoman Pelaksanaan KUR guna mengoptimalkan penyaluran pada 2025.
- Dukungan bagi sektor produksi: Mengembangkan kebijakan Program Kredit Usaha Alsintan sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
- Pembiayaan untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI): Memperluas skema pembiayaan melalui lembaga keuangan yang lebih inklusif, sehingga KUR bagi PMI lebih mudah diakses.
- Skema investasi padat karya: Mendukung penciptaan lapangan kerja melalui pembiayaan sektor padat karya.
Langkah-langkah ini dirancang untuk memastikan program KUR dapat menjadi salah satu instrumen kunci dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur.
Pencapaian KUR 2024: Bukti Keberhasilan
Program KUR menunjukkan kinerja yang sangat positif pada tahun 2024. Hingga 23 Desember 2024, penyaluran KUR telah mencapai Rp 280,28 triliun, atau 100,10% dari target yang ditetapkan. Angka ini mencatat pertumbuhan sebesar 7,8% (year-on-year) dengan jumlah debitur mencapai 4,92 juta orang.
Yang menarik, 57,8% dari total penyaluran KUR dialokasikan untuk sektor produksi, menunjukkan efektivitas program ini dalam mendukung pertumbuhan sektor riil dan UMKM di tanah air. Capaian ini membuktikan bahwa KUR tidak hanya memberikan manfaat ekonomi langsung, tetapi juga mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan.
Harapan ke Depan
Dengan target ambisius pada tahun 2025, pemerintah optimis bahwa program KUR akan semakin memperkuat kontribusinya terhadap pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Dukungan dari seluruh pihak, termasuk kementerian, lembaga, dan pelaku usaha, menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program ini.
KUR diharapkan terus menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, memperkuat sektor riil, dan meningkatkan kesejahteraan UMKM di Indonesia. Langkah ini diharapkan mampu mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing di kancah global.