TransparanNews, Indonesia segera memiliki akses internet berkecepatan tinggi yang lebih merata di seluruh wilayah, berkat peluncuran Satelit Republik Indonesia-2 (SATRIA-2). Proyek ambisius ini dirancang untuk memperkuat infrastruktur digital negara dan menjawab tantangan konektivitas, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh jaringan internet konvensional. Dalam proyek SATRIA-2, pemerintah merencanakan peluncuran dua satelit, yang akan diberi nama SATRIA-2A dan SATRIA-2B. Satelit ini diharapkan mampu memberikan layanan internet dengan total kapasitas 300 Gigabits per detik.
Harris Sangidun, Kepala Divisi Satelit dan Akses Internet BAKTI Kementerian Kominfo, menegaskan bahwa tujuan utama dari pembangunan SATRIA-2 adalah untuk meningkatkan kualitas dan stabilitas layanan internet di Indonesia. Dengan hadirnya SATRIA-2, masyarakat diharapkan dapat menikmati koneksi internet yang lebih cepat dan stabil, terutama di daerah terpencil yang selama ini mengalami keterbatasan akses.
“Proyek ini dirancang untuk memastikan bahwa seluruh wilayah Indonesia bisa menikmati layanan internet berkualitas tinggi,” ujar Harris. Proyek SATRIA-2, menurutnya, merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan konektivitas digital dan menciptakan kesetaraan akses di seluruh pelosok Indonesia.
Pentingnya SATRIA-2 bagi Masa Depan Digital Indonesia
Peluncuran SATRIA-2 ini tidak hanya sekadar pengembangan infrastruktur teknologi, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Dengan meningkatnya ketergantungan pada layanan digital dan internet cepat, terutama setelah pandemi, kebutuhan akan konektivitas yang lebih handal semakin mendesak.
SATRIA-2 dirancang sebagai satelit kembar, yang terdiri dari SATRIA-2A dan SATRIA-2B. Kedua satelit ini akan bekerja secara bersamaan untuk memaksimalkan kapasitas layanan internet yang ditawarkan. Dengan total kapasitas mencapai 300 Gigabits per detik, SATRIA-2 diharapkan dapat menyediakan bandwidth yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pengguna internet di seluruh Indonesia, baik di sektor publik maupun swasta.
Fadhillah Mathar, Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo, menambahkan bahwa SATRIA-2 merupakan bagian dari kelanjutan proyek SATRIA-1, yang sudah terlebih dahulu beroperasi dan melayani masyarakat. “SATRIA-2 akan menjadi satelit pendukung untuk SATRIA-1, memastikan bahwa konektivitas di seluruh Indonesia bisa semakin kuat dan stabil,” jelas Fadhillah.
Gambar Istimewa : cdn-assetd.kompas.id
Selain itu, SATRIA-2 juga diharapkan bisa mendukung berbagai program pemerintah yang bergantung pada internet, seperti pendidikan jarak jauh di daerah terpencil, layanan kesehatan berbasis digital, serta pengembangan ekonomi digital di sektor-sektor seperti UMKM dan pertanian. Dengan dukungan teknologi satelit ini, daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau oleh jaringan broadband bisa mendapatkan akses internet yang setara dengan daerah perkotaan.
Pendanaan dan Pelaksanaan Proyek SATRIA-2
Dalam proses pembangunan SATRIA-2, proyek ini telah dimasukkan ke dalam Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri 2024 (Green Book). BAKTI Kominfo terus berkoordinasi dengan Bappenas untuk memastikan bahwa proyek ini berjalan sesuai rencana dan memenuhi kebutuhan digital masyarakat Indonesia.
Salah satu hal penting yang menjadi perhatian dalam proyek ini adalah pendanaan. Pembangunan SATRIA-2 diperkirakan membutuhkan investasi sebesar 860 juta dolar AS, atau sekitar Rp 13,3 triliun. Dana ini akan diperoleh melalui skema loan agreement, yang memungkinkan pemerintah untuk meminjam dana dari luar negeri dengan jaminan pengembalian yang telah diatur. Dengan skema ini, pemerintah berharap pengadaan satelit SATRIA-2 dapat berjalan tepat waktu, dengan perkiraan pengadaan paling lambat pada tahun 2025.
Fadhillah menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia, melalui Kominfo, terus memantau perkembangan teknologi satelit dan internet global untuk memastikan bahwa SATRIA-2 bisa memenuhi standar teknologi terbaru. “Kami terus bekerja sama dengan mitra internasional dan lembaga terkait untuk memastikan SATRIA-2 dapat menjawab tantangan digital di masa depan,” ujar Fadhillah.
Peran SATRIA-2 dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Digital
Kehadiran SATRIA-2 diharapkan bisa memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Dengan adanya akses internet yang lebih luas dan berkualitas, berbagai sektor industri, mulai dari UMKM, pendidikan, hingga kesehatan, dapat memanfaatkan layanan digital untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing mereka.
Sebagai contoh, dengan koneksi internet cepat, para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di pedesaan bisa memperluas pasar mereka melalui platform digital. Pendidikan jarak jauh juga bisa lebih diandalkan dengan adanya koneksi yang lebih stabil di sekolah-sekolah yang terletak di wilayah terpencil. Selain itu, SATRIA-2 juga akan mendukung implementasi layanan kesehatan jarak jauh (telemedicine), di mana pasien di daerah terpencil bisa mendapatkan konsultasi medis secara online dengan dokter yang berada di kota besar.
Dengan demikian, SATRIA-2 bukan hanya sebuah proyek teknologi, tetapi juga investasi strategis untuk masa depan Indonesia. Pemerataan akses internet akan membuka peluang baru bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, meningkatkan inklusi digital, dan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.