TransparanNews, Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuat pernyataan kontroversial terkait kebijakan ekonominya. Kali ini, Trump mengumumkan rencananya untuk membentuk lembaga baru yang disebut Dinas Pendapatan Eksternal. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan pajak dari perusahaan-perusahaan asing yang berbisnis dengan Amerika Serikat.
Gambar Istimewa : i-scmp.com
“Sudah terlalu lama kita hanya bergantung pada pungutan pajak dari warga negara kita melalui Dinas Pendapatan Internal (IRS),” ujar Trump seperti dilansir dari Antara. “Kini saatnya untuk berubah. Hari ini, saya umumkan pembentukan Dinas Pendapatan Eksternal yang akan bertugas menarik tarif, bea, dan pendapatan lain dari sumber asing,” tegasnya.
Pajak untuk Pengusaha Asing
Trump menegaskan, perusahaan asing yang memperoleh keuntungan dari perdagangan dengan AS harus mulai membayar pajak yang dianggap sesuai. “Kita tidak bisa terus membiarkan mereka menghasilkan uang di sini tanpa memberikan kontribusi yang adil. Mereka harus membayar, dan akhirnya mereka akan mulai membayar bagian mereka,” kata Trump dengan nada tegas.
Menurut Trump, selama ini perjanjian dagang yang lemah dan tidak adil membuat Amerika Serikat seolah-olah menjadi donatur bagi pertumbuhan ekonomi global. Ia menilai, kebijakan semacam itu telah merugikan perekonomian domestik AS.
Reaksi dan Implikasi Kebijakan
Rencana ini tentu menuai berbagai tanggapan. Di satu sisi, kebijakan tersebut dianggap dapat melindungi industri lokal dan meningkatkan pendapatan negara. Namun, di sisi lain, banyak pihak khawatir kebijakan ini akan memicu perang dagang dengan negara-negara lain yang memiliki hubungan dagang erat dengan Amerika Serikat.
Para analis juga memperingatkan bahwa kebijakan ini berpotensi meningkatkan biaya produksi bagi perusahaan asing yang beroperasi di AS. Jika perusahaan-perusahaan tersebut membebankan biaya tambahan itu kepada konsumen, maka harga barang impor kemungkinan besar akan naik. Hal ini dapat memengaruhi daya beli masyarakat.
Selain itu, kebijakan Trump ini dinilai sebagai langkah strategis untuk menegaskan posisi Amerika Serikat sebagai negara dengan kontrol ekonomi yang kuat. Trump juga berharap langkah ini akan mendorong lebih banyak perusahaan untuk memindahkan operasional mereka ke AS guna menghindari beban pajak tambahan.
Apa Dampaknya bagi Hubungan Dagang?
Rencana Donald Trump ini tentu akan menjadi sorotan dalam hubungan internasional, khususnya dengan negara-negara yang menjadi mitra dagang utama Amerika Serikat. Negara-negara seperti Tiongkok, Jepang, dan negara-negara Uni Eropa diperkirakan akan memberikan respons tegas jika kebijakan ini diterapkan secara sepihak.
Langkah ini juga dapat mengubah peta persaingan global. Jika diterapkan, perusahaan lokal Amerika mungkin akan mendapat keuntungan lebih besar dibandingkan perusahaan asing. Namun, kebijakan ini bisa berdampak negatif pada investasi asing langsung (foreign direct investment) ke Amerika Serikat, yang selama ini menjadi salah satu pilar utama dalam pertumbuhan ekonominya.
Dengan kebijakan yang penuh tantangan ini, Trump tampaknya ingin mempertegas komitmennya untuk melindungi kepentingan ekonomi Amerika Serikat. Namun, hanya waktu yang akan membuktikan apakah langkah ini akan membawa keuntungan nyata bagi rakyat AS atau justru menimbulkan lebih banyak tantangan baru di panggung perdagangan global.