Dinkes DKI Jakarta Gandeng Sekolah untuk Cegah Penularan HMPV

TransparanNews, Jakarta — Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menggandeng sekolah-sekolah dalam upaya mencegah penularan Human Metapneumovirus (HMPV), yang gejalanya menyerupai Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Redaksi

TransparanNews, Jakarta — Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menggandeng sekolah-sekolah dalam upaya mencegah penularan Human Metapneumovirus (HMPV), yang gejalanya menyerupai Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menegaskan pentingnya peran komunitas, termasuk sekolah, dalam menjaga kesehatan masyarakat melalui edukasi yang melibatkan siswa, guru, dan orang tua.

Gambar Istimewa : tstatic.net

“Edukasi ini kami lakukan melalui berbagai kegiatan interaktif, seperti simulasi mencuci tangan dan penyebaran informasi tentang cara menjaga daya tahan tubuh,” ungkap Ani dalam pernyataan resminya pada Minggu (12/1/2025). Ia menambahkan bahwa kegiatan penyuluhan juga dilakukan melalui posyandu, puskesmas, serta kelompok masyarakat dengan dukungan dari kader kesehatan.

Strategi Pencegahan yang Komprehensif

Untuk mencegah penyebaran HMPV lebih lanjut, Dinkes DKI Jakarta meningkatkan pengawasan kasus ISPA melalui kerja sama dengan rumah sakit dan laboratorium. Ani menyebutkan bahwa dari hasil pemeriksaan panel respirasi di beberapa fasilitas kesehatan, ditemukan berbagai jenis virus yang mendominasi, termasuk Rhinovirus, Influenza AH3, Respiratory Syncytial Virus (RSV) A+B, dan HMPV.

“Sebanyak 23 jenis agen atau mikroorganisme yang dapat menyebabkan ISPA telah diidentifikasi. Dari jumlah tersebut, HMPV juga terdeteksi di beberapa spesimen, meskipun jumlahnya relatif lebih kecil dibandingkan Influenza dan RSV,” jelasnya.

Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan, Dinkes mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan pernapasan. Jika ada gejala seperti batuk berkepanjangan, pilek, atau demam, warga diharapkan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Edukasi Berbasis Komunitas

Melalui pendekatan berbasis komunitas, Dinkes berharap masyarakat dapat memahami pentingnya pencegahan penyakit pernapasan. Edukasi ini mencakup cara menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker saat sakit, dan menjaga asupan gizi agar daya tahan tubuh tetap optimal.

Selain edukasi di sekolah, Dinkes juga memanfaatkan peran aktif posyandu dan kader kesehatan untuk memberikan penyuluhan di tingkat lingkungan. Upaya ini dinilai penting untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang sulit mengakses informasi kesehatan.

Fasilitas Kesehatan Siaga

Ani memastikan bahwa fasilitas kesehatan di DKI Jakarta siap siaga menghadapi lonjakan kasus penyakit pernapasan. “Seluruh layanan kesehatan, termasuk rumah sakit dan puskesmas, sudah kami siapkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi peran serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, sekolah, dan komunitas, Ani optimistis penularan HMPV dan penyakit pernapasan lainnya dapat diminimalkan.

Pesan untuk Masyarakat

Sebagai penutup, Ani menyampaikan harapannya agar warga Jakarta semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. “Mari bersama-sama kita wujudkan lingkungan Jakarta yang sehat dan aman dari penyakit. Jika mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terdekat,” pungkasnya.

Langkah proaktif Dinkes DKI Jakarta ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menangani ancaman penyakit pernapasan. Edukasi, kolaborasi, dan kesiapsiagaan adalah kunci dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post