TransparanNews, Jakarta – Kondisi cuaca yang semakin membaik menjadi faktor utama yang mendorong produksi beras di Indonesia kembali berjalan normal. Pengamat Ekonomi dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menegaskan bahwa cuaca yang stabil setelah fenomena El Nino berkepanjangan telah memulihkan proses produksi beras di tanah air.
“Produksi beras nampaknya mengalami kondisi normal kembali pasca-kondisi El Nino yang berkepanjangan,” ujar Nailul Huda seperti dikutip dari Antara.
El Nino adalah fenomena yang ditandai dengan peningkatan suhu permukaan laut (Sea Surface Temperature/SST) di Samudera Pasifik di atas normal. Kondisi ini mengakibatkan penumpukan awan di bagian tengah Samudera Pasifik, yang menyebabkan curah hujan berkurang di sebagian besar wilayah Indonesia.
Faktor cuaca memang memiliki pengaruh besar terhadap panen padi, yang berdampak langsung pada ketersediaan stok dan harga beras di pasar. “Tahun lalu, kita mengalami musim kemarau berkepanjangan dan terjadi pergeseran musim panen di kuartal pertama. Biasanya panen terjadi pada Maret, namun bergeser ke April-Mei. Akibatnya, stok menjadi tidak stabil dan harga beras melonjak tajam,” jelas Nailul.
Namun, dengan kondisi cuaca yang kini lebih bersahabat, produksi beras diperkirakan akan lebih stabil. “Tahun ini, musim panen raya diproyeksikan akan berlangsung serentak pada bulan Maret. Cuaca yang tidak menunjukkan kondisi ekstrem akan memastikan produksi beras berjalan tanpa gangguan berarti. Dengan demikian, produksi beras selama panen raya akan stabil,” tambahnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) juga memberikan proyeksi yang optimis terkait produksi beras nasional. Pada periode Januari-Maret 2025, produksi beras diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan hingga mencapai 52,32 persen.
Berdasarkan data BPS, potensi produksi beras pada triwulan pertama 2025 diperkirakan mencapai 8,67 juta ton, meningkat tajam dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 5,69 juta ton.
Peningkatan produksi ini menjadi angin segar bagi ketahanan pangan nasional dan diharapkan mampu menekan fluktuasi harga beras di pasar. Dengan cuaca kondusif dan proyeksi produksi yang meningkat, masyarakat bisa berharap pada stabilitas harga dan ketersediaan beras yang mencukupi.
Cuaca yang kembali kondusif setelah dampak El Nino memberikan harapan baru bagi dunia pertanian, khususnya dalam produksi beras. Dengan prediksi musim panen raya yang berlangsung serentak dan produksi yang meningkat signifikan, Indonesia diperkirakan mampu menjaga stabilitas stok beras dan harga di pasaran, memastikan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi dengan baik.