TransparanNews, Masalah tidur sering kali menjadi keluhan banyak orang di era modern ini. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa cryostimulasi seluruh tubuh, yang melibatkan paparan suhu ekstrem hingga -90°C, bisa menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kualitas tidur. Metode ini menawarkan pendekatan unik bagi individu yang kesulitan mendapatkan tidur yang berkualitas.
Apa Itu Cryostimulasi?
Cryostimulasi adalah teknik terapi yang menggunakan suhu dingin ekstrem untuk menstimulasi tubuh. Meskipun metode ini terdengar modern, penggunaannya sebenarnya telah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Dalam konteks terapi tidur, cryostimulasi bertujuan untuk meningkatkan fase tidur restoratif, yang dikenal sebagai tidur gelombang lambat.
Gambar Istimewa : sisiplus.co.id
Penelitian terbaru, yang melibatkan 20 peserta (9 wanita dan 11 pria), menunjukkan bahwa cryostimulasi harian selama lima hari berturut-turut memberikan peningkatan signifikan pada kualitas tidur. Peserta menjalani paparan dingin selama lima menit setiap sesi dan kemudian melanjutkan aktivitas harian mereka seperti biasa, dengan menghindari faktor-faktor yang dapat mengganggu tidur, seperti alkohol.
Hasil Penelitian: Manfaat Berbeda bagi Pria dan Wanita
Menurut Olivier Dupuy, peneliti utama dalam studi ini, manfaat cryostimulasi ternyata lebih signifikan pada wanita dibandingkan pria. Setelah menjalani lima sesi terapi, wanita melaporkan peningkatan kualitas tidur yang dirasakan melalui kuesioner pagi hari. Rata-rata, skor kualitas tidur mereka meningkat dari 3,4 menjadi 3,9.
Selain itu, tingkat kecemasan mereka juga berkurang, dari 43 menjadi 38 setelah tiga atau empat sesi terapi. Hal ini menunjukkan bahwa paparan dingin tidak hanya memperbaiki kualitas tidur tetapi juga membantu meredakan kecemasan, faktor yang sering kali memengaruhi pola tidur.
Meningkatkan Tidur Gelombang Lambat
Studi ini juga memantau pola tidur peserta menggunakan berbagai alat, seperti sensor aktivitas otak, actigraf di pergelangan tangan, dan sensor detak jantung. Data menunjukkan bahwa cryostimulasi mampu meningkatkan durasi tidur gelombang lambat—fase tidur yang dianggap paling restoratif—rata-rata selama 7,3 menit dalam dua siklus pertama tidur.
Namun, Dupuy menekankan bahwa manfaat ini tidak muncul dari satu sesi saja. Diperlukan lima sesi berturut-turut untuk merasakan peningkatan kualitas tidur yang signifikan.
Potensi Manfaat Lain
Selain memperbaiki pola tidur, cryostimulasi memiliki potensi manfaat lain. Para peneliti percaya bahwa terapi ini dapat membantu atlet pulih dari cedera, mengurangi peradangan kronis, hingga memberikan manfaat bagi individu dengan demensia ringan.
Meski studi ini berfokus pada individu tanpa gangguan tidur, hasil yang didapat membuka peluang untuk aplikasi lebih luas, termasuk untuk mereka yang menderita insomnia atau gangguan tidur lainnya.
Penelitian Lebih Lanjut Diperlukan
Meskipun hasil awalnya menjanjikan, Dupuy mengakui bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efek cryostimulasi secara mendalam. Salah satu area yang perlu dieksplorasi adalah perbedaan respons antara pria dan wanita, yang menunjukkan bahwa dosis terapi mungkin perlu disesuaikan berdasarkan jenis kelamin.
“Dosis dingin ideal mungkin berbeda untuk pria dan wanita. Hal ini menjadi topik menarik untuk penelitian lanjutan,” ujar Dupuy.
Kesimpulan
Cryostimulasi menawarkan harapan baru bagi mereka yang mencari solusi alami untuk meningkatkan kualitas tidur. Dengan penelitian lebih lanjut, terapi ini bisa menjadi pilihan populer tidak hanya bagi mereka yang ingin tidur lebih nyenyak tetapi juga bagi individu yang mencari manfaat tambahan dalam kesehatan fisik dan mental.
Bagi Anda yang tertarik mencoba metode ini, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis profesional untuk memastikan terapi ini sesuai dengan kondisi tubuh Anda. Cryostimulasi mungkin menjadi kunci untuk membuka pintu tidur yang lebih nyenyak dan tubuh yang lebih sehat.
