TransparanNews, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai langkah mitigasi bencana hidrometeorologi menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Dengan meningkatnya intensitas hujan di penghujung tahun, operasi ini diharapkan dapat meminimalkan potensi bencana di wilayah-wilayah rawan, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa operasi ini bertujuan untuk menjaga kelancaran dan keselamatan masyarakat selama perayaan Nataru. “OMC merupakan upaya mitigasi untuk mengendalikan curah hujan, mengurangi risiko bencana, dan melindungi keselamatan masyarakat,” ungkap Dwikorita pada Jumat (27/12/2024).
Teknologi Canggih untuk Kendalikan Curah Hujan
Dalam pelaksanaan OMC, BMKG menggunakan teknologi penyemaian garam NaCl superfine ke awan potensial. Langkah ini bertujuan untuk mencegah penumpukan curah hujan di wilayah yang berisiko tinggi terhadap bencana hidrometeorologi. Operasi ini dilakukan secara bertahap di daerah dengan tingkat kerawanan bencana yang signifikan.
Gambar Istimewa : mediaindonesia.com
Di DKI Jakarta, operasi telah dilakukan pada 7-9 dan 13-16 Desember 2024 dengan total 17 sorti penerbangan dari Bandara Budiarto Curug, Tangerang. Di Jawa Barat, operasi berlangsung dari 11-16 Desember 2024 dan direncanakan hingga 20 Desember 2024, dengan total 34 sorti penerbangan yang berpusat di Lanud Halim Perdanakusuma.
Sementara itu, di Jawa Tengah, OMC dimulai sejak 11 Desember 2024 dengan total 23 sorti penerbangan dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, dan masih berlangsung hingga saat ini. Di Jawa Timur, operasi dijalankan dari 18 hingga 22 Desember 2024, dengan kemungkinan perpanjangan sesuai kebutuhan situasi.
Imbauan untuk Masyarakat
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama di wilayah rawan bencana. Informasi terkini mengenai kondisi cuaca dapat diakses melalui berbagai platform resmi BMKG, sehingga masyarakat dapat merencanakan aktivitas mereka dengan lebih baik.
“Mari kita rayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh kehati-hatian. Hindari aktivitas berisiko di tengah cuaca ekstrem, rencanakan perjalanan dengan matang, dan selalu prioritaskan keselamatan bersama,” pesan Dwikorita.
Dukungan Multi-Instansi
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menjelaskan bahwa OMC juga dirancang untuk mendukung kelancaran infrastruktur transportasi selama periode Nataru. “Selain mitigasi bencana, operasi ini bertujuan memastikan transportasi darat, laut, dan udara berjalan lancar sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan aman,” ujarnya.
Seto menambahkan bahwa pelaksanaan OMC mendapat dukungan dari BNPB, BPBD, serta berbagai operator swasta yang turut berperan dalam modifikasi cuaca. Untuk memantau efektivitas operasi, posko operasional telah didirikan di lokasi-lokasi strategis, memungkinkan monitoring secara real-time.
Harapan BMKG
Dengan langkah-langkah mitigasi ini, BMKG berharap potensi bencana dapat ditekan semaksimal mungkin sehingga masyarakat dapat menikmati momen libur akhir tahun dengan nyaman dan aman. Intensitas hujan tinggi yang biasanya terjadi pada akhir tahun seringkali mengganggu infrastruktur dan aktivitas masyarakat. Oleh karena itu, operasi ini menjadi kunci dalam memastikan keselamatan selama musim penghujan.
“Dengan kerja sama semua pihak, kami optimistis dampak buruk cuaca ekstrem dapat diminimalisir. Tetap waspada, dan selamat merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga,” tutup Dwikorita.