TransparanNews, Jakarta – Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menerima kunjungan penting dari delegasi pemerintahan China di kantor DPP Partai Golkar. Dalam pertemuan tersebut, Bahlil berbincang dengan Menteri Departemen Hubungan Internasional Komite Sentral Partai Komunis China (IDCPC) Liu Jianchao, membahas sejumlah topik strategis yang menyangkut hubungan bilateral kedua negara.
Gambar Istimewa : detik.net.id
Dalam pernyataannya kepada media, Bahlil mengungkapkan bahwa pembahasan mereka tidak hanya fokus pada isu-isu hubungan diplomatik, tetapi juga meliputi sektor investasi, hilirisasi industri, dan upaya untuk mendorong partisipasi Indonesia dalam kelompok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan). Langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional.
Investasi sebagai Prioritas Utama
Salah satu poin utama yang dibahas dalam pertemuan itu adalah penguatan kerja sama di sektor investasi. Bahlil menegaskan bahwa Indonesia dan China memiliki potensi besar untuk meningkatkan hubungan ekonomi, terutama dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan sektor manufaktur.
“China merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia, dan kami berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan hubungan ini. Diskusi kami hari ini menekankan pentingnya transparansi dan efisiensi dalam setiap proses investasi,” ujar Bahlil.
Dia juga menyebutkan bahwa dukungan dari China akan sangat berarti dalam mempercepat hilirisasi sumber daya alam di Indonesia. “Kami ingin memastikan bahwa kekayaan alam Indonesia tidak hanya diekspor mentah, tetapi juga diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi,” tambahnya.
Indonesia Menuju BRICS
Isu lain yang tak kalah penting adalah rencana Indonesia bergabung dengan BRICS. Menurut Bahlil, kelompok ini memiliki peran signifikan dalam membentuk tatanan ekonomi global yang lebih adil dan inklusif. Dengan masuknya Indonesia, diharapkan peluang kerja sama antaranggota BRICS, termasuk di bidang teknologi, perdagangan, dan investasi, akan semakin terbuka.
Liu Jianchao menyambut baik niat Indonesia untuk bergabung dengan BRICS. “China selalu mendukung peran aktif Indonesia di kancah internasional. Kami percaya Indonesia memiliki potensi besar untuk memperkuat kerja sama dalam BRICS,” ujar Liu.
Hilirisasi Industri sebagai Pilar Kerja Sama
Pemerintah Indonesia terus mendorong hilirisasi industri sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional. Dalam diskusi ini, Bahlil menekankan bahwa investasi yang datang dari China harus sejalan dengan visi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
“Kami berharap mitra-mitra kami dari China dapat mendukung transfer teknologi dan pembangunan kapasitas sumber daya manusia. Ini penting agar hilirisasi tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga membawa perubahan signifikan bagi masyarakat,” jelasnya.
Penguatan Diplomasi Partai
Selain membahas isu-isu ekonomi, kunjungan delegasi China ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan diplomatik antarpartai. IDCPC dan Partai Golkar sepakat untuk terus menjaga komunikasi yang baik sebagai salah satu langkah dalam mendukung stabilitas hubungan bilateral kedua negara.
Masa Depan Kerja Sama
Kunjungan Liu Jianchao ke Indonesia menunjukkan komitmen China untuk terus mempererat hubungan dengan Indonesia. Sebagai salah satu mitra strategis, kedua negara diharapkan dapat saling mendukung dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Bahlil Lahadalia optimis bahwa pertemuan ini akan menjadi landasan bagi kerja sama yang lebih erat di masa depan. “Kami percaya bahwa melalui kerja sama yang solid, Indonesia dan China dapat saling memperkuat peran di kawasan maupun global,” tutup Bahlil.
Dengan pembahasan mendalam mengenai investasi, hilirisasi, dan BRICS, pertemuan ini diharapkan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia, sekaligus mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemain utama di panggung internasional.
