TransparanNews, Asma Assad istri mantan pemimpin rezim Suriah, Bashar Assad, kini menghadapi situasi sulit. Paspor Inggrisnya yang telah kedaluwarsa membuatnya tidak bisa kembali ke negara kelahirannya, Inggris. Media lokal melaporkan bahwa tanpa dokumen perjalanan yang sah, Asma tidak dapat pulang ke London, tempat ia dilahirkan dan besar.
Laporan yang diterbitkan oleh Sunday Times menyebutkan bahwa Asma Assad saat ini berada dalam kondisi kesehatan yang serius akibat leukemia. Tingkat peluang hidupnya dikatakan hanya 50-50. Informasi ini diperkuat oleh laporan bahwa keluarga Assad telah meninggalkan Damaskus dan kini mendapatkan suaka di Rusia. Meski demikian, lokasi pasti mereka tetap dirahasiakan.
Langkah Keluarga untuk Mendukung Asma
Sementara itu, ayah Asma, Fawaz Akhras, seorang ahli jantung terkenal, dikabarkan telah mundur dari jabatannya di sebuah klinik di Harley Street, London. Langkah ini disebut sebagai upaya untuk merawat putrinya secara intensif di Moskow, tempat keluarga tersebut menetap sejak jatuhnya rezim Bashar Assad. Menurut laporan, Fawaz Akhras telah melakukan segala cara untuk memastikan perawatan terbaik bagi putrinya yang sedang menghadapi kondisi kesehatan yang kritis.
Alasan Larangan Masuk Inggris
Pemerintah Inggris tampaknya telah mengambil sikap tegas terhadap Asma Assad. Menteri Dalam Negeri Inggris, Yvette Cooper, dilaporkan tidak akan mengizinkannya memasuki negara tersebut, meskipun alasan utamanya adalah kondisi kesehatan yang memburuk. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah keputusan untuk tidak memperbarui paspor adalah langkah yang disengaja oleh pihak pemerintah atau keputusan pribadi dari Asma sendiri.
Gambar Istimewa : gazamedia.net
Paspor Inggris milik Asma Assad diketahui kedaluwarsa pada September 2020. Namun, beberapa sumber pemerintah Inggris mengonfirmasi bahwa ia kini tidak lagi memiliki dokumen perjalanan yang sah ke Inggris. David Lammy, Menteri Luar Negeri Inggris, sebelumnya juga menegaskan bahwa Asma tidak lagi diterima di negara itu.
Posisi Inggris dalam Kasus Asma Assad
Dengan kedaluwarsanya paspor Asma, pemerintah Inggris tidak lagi memiliki kewajiban untuk mempertimbangkan pencabutan kewarganegaraannya. Kebijakan ini mencerminkan sikap keras Inggris terhadap individu yang terkait dengan rezim Bashar Assad, yang telah menghadapi berbagai tuduhan pelanggaran HAM selama perang saudara di Suriah.
Kondisi Kesehatan yang Memburuk
Asma Assad, yang pernah dikenal sebagai sosok yang berpengaruh dalam rezim Bashar Assad, kini berada dalam kondisi kesehatan yang genting. Leukemia yang dideritanya membuat peluang hidupnya sangat kecil, dengan laporan menyebutkan bahwa ia membutuhkan perawatan medis yang intensif.
Keputusan pemerintah Inggris untuk tidak memperbarui paspor Asma menjadi sorotan, terutama mengingat bahwa ia pernah menjadi warga negara Inggris. Namun, keputusan ini juga mencerminkan sikap tegas terhadap segala bentuk keterkaitan dengan rezim yang telah banyak menuai kritik internasional.
Kasus Asma Assad menjadi pengingat tentang dampak politik dan kemanusiaan yang timbul dari konflik berkepanjangan seperti yang terjadi di Suriah. Meski Asma kini menghadapi masalah kesehatan serius, langkah-langkah tegas dari pemerintah Inggris menunjukkan bahwa hukum dan kebijakan tetap diutamakan di atas faktor personal.
Kondisi ini tidak hanya mencerminkan kompleksitas isu politik internasional tetapi juga menyoroti bagaimana konflik memengaruhi kehidupan pribadi, bahkan bagi mereka yang pernah berada di lingkaran kekuasaan. Apakah ada jalan keluar bagi Asma Assad? Waktu yang akan menjawab.