TransparanNews, Washington – Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump kembali membuat langkah strategis terkait aplikasi TikTok. Pada Senin (3/2), Trump secara resmi menandatangani executive order untuk membentuk dana kekayaan negara baru yang diusulkan dapat digunakan untuk mengakuisisi TikTok, aplikasi media sosial populer asal Tiongkok.
Rencana Pendirian Dana Kekayaan Negara
Menurut laporan dari TechCrunch pada hari yang sama, Departemen Keuangan dan Perdagangan AS telah diberikan waktu hingga 12 bulan untuk merealisasikan pembentukan dana ini. Namun, hingga saat ini, belum ada kejelasan terkait mekanisme pembiayaannya. Salah satu ide yang diajukan adalah pendanaan melalui “tarif dan hal-hal cerdas lainnya,” meskipun rincian lebih lanjut belum diungkapkan.
Latar Belakang Larangan TikTok di AS
Keputusan ini muncul sebagai tindak lanjut dari larangan sementara terhadap TikTok yang diberlakukan pada Januari 2025. Larangan tersebut membuat TikTok sempat tidak aktif selama sekitar 12 jam dan menghilang dari berbagai toko aplikasi, sehingga memengaruhi jutaan pengguna di AS. Namun, setelah Trump secara resmi menjabat kembali sebagai Presiden, ia segera menandatangani perintah eksekutif untuk memperpanjang batas waktu larangan hingga 75 hari.
Dalam pernyataannya, Trump mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima banyak masukan terkait masa depan TikTok di AS. Ia juga menyebutkan adanya beberapa pihak yang menunjukkan minat untuk mengakuisisi platform tersebut.
Microsoft, Elon Musk, dan Larry Ellison di Balik Rencana Akuisisi
Presiden Trump sebelumnya mengatakan bahwa Microsoft menjadi salah satu perusahaan yang sedang melakukan negosiasi untuk membeli TikTok. Selain itu, ia juga membuka peluang bagi tokoh-tokoh teknologi terkenal seperti CEO Tesla Elon Musk atau pendiri Oracle Larry Ellison untuk turut serta dalam pembelian aplikasi yang telah menjadi fenomena global tersebut.
Trump menyatakan bahwa keputusan akhir mengenai nasib TikTok di AS kemungkinan akan dibuat pada Februari 2025. Pernyataan ini memberikan waktu bagi pihak-pihak terkait untuk mempersiapkan langkah strategis guna menyelesaikan permasalahan hukum dan politik yang selama ini melibatkan TikTok.
Langkah Presiden Trump untuk membentuk dana kekayaan negara dengan tujuan potensial membeli TikTok menunjukkan strategi baru dalam menghadapi isu keamanan data dan geopolitik. Meski menuai pro dan kontra, keputusan ini mencerminkan upaya pemerintah AS untuk memastikan kendali atas aplikasi yang dianggap memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat. Keputusan akhir pada Februari 2025 akan menjadi momen penting yang menentukan masa depan TikTok di Negeri Paman Sam. Apakah langkah ini akan berhasil mengamankan TikTok, atau justru membuka babak baru dalam persaingan teknologi global?