TransparanNews, Sejumlah anak di Indonesia dilaporkan terinfeksi Human Metapneumovirus (HMPV), sebuah virus yang kini menjadi perhatian global setelah kasusnya meningkat di China. Peningkatan infeksi HMPV memicu kekhawatiran masyarakat dunia, mengingat peristiwa lima tahun lalu saat kemunculan Covid-19 di China berubah menjadi pandemi global.
Kasus HMPV di Indonesia dan Dunia
Pejabat kesehatan di China melaporkan bahwa infeksi HMPV terutama terjadi pada kelompok usia di bawah 14 tahun. Meski demikian, mereka membantah bahwa rumah sakit kewalahan menangani lonjakan kasus tersebut. Selain di China, kasus HMPV juga telah teridentifikasi di beberapa negara lain, termasuk Indonesia dan India.
Gambar Istimewa : kompas.com
Di Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi bahwa kasus yang dilaporkan melibatkan anak-anak. Menkes menekankan bahwa HMPV bukanlah virus mematikan, namun tetap membutuhkan perhatian serius, terutama pada kelompok rentan.
Gejala HMPV yang Perlu Diwaspadai
HMPV memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa. Beberapa gejala utama yang sering dilaporkan antara lain:
- Batuk
- Demam
- Hidung tersumbat
- Sesak napas
Meski pada umumnya gejala bersifat ringan, beberapa individu dapat mengalami komplikasi serius, seperti bronkitis atau pneumonia. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kelompok yang paling rentan terhadap komplikasi HMPV adalah:
- Anak-anak
- Lansia
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
Masa inkubasi virus ini biasanya berlangsung antara tiga hingga enam hari, dengan durasi penyakit bervariasi tergantung tingkat keparahan. Berdasarkan data pengawasan CDC, HMPV paling aktif selama akhir musim dingin hingga musim semi di wilayah beriklim sedang.
Bagaimana Virus HMPV Menular?
Penularan HMPV mirip dengan virus flu pada umumnya, yaitu melalui:
- Percikan air liur (droplet) saat seseorang batuk atau bersin
- Kontak erat, seperti berjabat tangan dengan individu yang terinfeksi
- Menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata
Penting untuk menjaga kebersihan tangan dan menghindari kontak langsung dengan orang yang menunjukkan gejala flu untuk mengurangi risiko penularan.
Apakah HMPV Berbahaya?
Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa sebagian besar kasus HMPV tidak memerlukan perawatan khusus karena pasien dapat pulih dengan sendirinya. Namun, bagi kelompok rentan, infeksi ini dapat menjadi lebih serius dan membutuhkan perhatian medis.
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diimbau untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk:
- Rutin mencuci tangan dengan sabun
- Menggunakan masker di tempat ramai
- Menjaga jarak dari individu yang sakit
Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter?
Jika Anda atau anggota keluarga, terutama anak-anak atau lansia, mengalami gejala yang memburuk, seperti demam tinggi yang tidak kunjung turun atau kesulitan bernapas, segera konsultasikan ke dokter. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.
Human Metapneumovirus (HMPV) mungkin belum sepopuler virus lainnya, namun peningkatan kasusnya perlu diwaspadai. Dengan memahami gejala, cara penularan, dan langkah pencegahan, masyarakat dapat lebih siap menghadapi ancaman ini. Tetaplah waspada, jaga kebersihan, dan segera cari bantuan medis jika diperlukan.