Amerika dan Jepang Terapkan Sanksi Baru ke Rusia, Fokus pada Mikroelektronika dan Energi

TransparanNews, Amerika Serikat dan Jepang kembali mengambil langkah tegas terhadap Rusia dengan memberlakukan sanksi baru yang dirancang untuk menekan ekonomi negara tersebut, khususnya dalam mendanai

Redaksi

TransparanNews, Amerika Serikat dan Jepang kembali mengambil langkah tegas terhadap Rusia dengan memberlakukan sanksi baru yang dirancang untuk menekan ekonomi negara tersebut, khususnya dalam mendanai perang terhadap Ukraina. Langkah ini dinilai strategis, terutama dalam membatasi akses Rusia terhadap mikroelektronika penting serta menghambat produksi rudal dan drone, seperti yang diungkapkan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Langkah Amerika Serikat: Fokus pada Sektor Energi

Departemen Keuangan Amerika, bersama Departemen Luar Negeri dan Gedung Putih, secara resmi mengumumkan sanksi baru ini. Tujuannya adalah untuk menekan pendapatan Rusia dari sektor energi, yang menjadi salah satu sumber utama dana perang mereka. Beberapa langkah kunci yang diterapkan antara lain:

  • Menargetkan dua produsen minyak terbesar Rusia, yakni Gazprom Neft dan Surgutneftegas.
  • Membekukan properti lebih dari 200 entitas dan individu yang terlibat dalam sektor energi Rusia, termasuk pedagang minyak dan penyedia layanan lapangan minyak berbasis di Rusia.
  • Menetapkan 180 kapal pengangkut minyak sebagai properti yang diblokir. Kapal-kapal ini disebut sebagai bagian dari “armada bayangan” Rusia yang digunakan untuk mengangkut minyak secara diam-diam ke berbagai negara di dunia.

Menurut Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS, Daleep Singh, langkah ini diperkirakan akan mengikis miliaran dolar dari pendapatan Rusia setiap bulannya. “Langkah-langkah ini secara kolektif akan meningkatkan biaya dan risiko bagi Moskow untuk melanjutkan perang yang tidak masuk akal ini,” tegasnya.

Jepang: Pembekuan Aset untuk Menekan Mikroelektronika Rusia

Di sisi lain, Jepang juga mengambil langkah signifikan dengan membekukan aset 33 organisasi dan 12 individu berdasarkan undang-undang valuta asing dan perdagangan luar negeri. Yoshimasa Hayashi, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, menyebutkan bahwa langkah ini ditujukan untuk membatasi akses Rusia terhadap komponen mikroelektronika penting yang digunakan dalam produksi rudal dan drone.

Gambar Istimewa : detik.net.id

Tidak hanya itu, Jepang juga menyasar individu yang berasal dari luar Rusia tetapi terlibat dalam mendukung industri teknologi militer negara tersebut. Salah satu di antaranya adalah seorang warga negara Korea Utara yang diduga menjadi perantara distribusi teknologi ke Rusia.

Dampak Strategis Sanksi

Kombinasi sanksi dari Amerika Serikat dan Jepang ini menjadi tekanan besar bagi Rusia, terutama dalam menjaga rantai pasokan minyak dan teknologi vital. Armada bayangan yang selama ini menjadi andalan Rusia untuk menyembunyikan aktivitas perdagangan minyaknya kini mendapat hambatan besar.

Sementara itu, pembatasan akses terhadap mikroelektronika berteknologi tinggi diyakini akan memperlambat perkembangan persenjataan Rusia, termasuk produksi rudal dan drone yang digunakan dalam konflik di Ukraina.

Langkah Selanjutnya

Sanksi ini merupakan bagian dari upaya internasional untuk menekan Rusia agar menghentikan agresinya terhadap Ukraina. Dengan dukungan dari berbagai negara, Amerika Serikat dan Jepang berharap sanksi ini dapat mempersempit ruang gerak Rusia di pasar global, sekaligus meningkatkan tekanan ekonomi yang signifikan.

Namun, efektivitas sanksi ini tentu akan bergantung pada sejauh mana negara-negara lain turut berperan dalam menegakkan kebijakan serupa dan mengawasi aktivitas perdagangan yang melibatkan Rusia.

Melalui langkah ini, kedua negara menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas global dan menegakkan hukum internasional. Bagi Rusia, tantangan besar kini berada di depan mata untuk mempertahankan stabilitas ekonominya di tengah berbagai pembatasan yang semakin ketat.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post